Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru Ahmad Nur Irsan Finazli akan memperjuangkan insentif bagi pengurus musala atau langgar (marbot) yang selama ini masih belum mendapat perhatian.
"Insentif bagi marbot masjid sudah berjalan dan lancar, saatnya pemkot memperhatikan insentif bagi marbot musala atau langgar dan kami siap memperjuangkan," ujar Irsan di Kota Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, besaran insentif bagi marbot musala/langgar masih belum ditentukan tetapi bisa diberikan dalam jumlah sepantasnya dan bertahap bisa ditingkatkan sesuai kemampuan keuangan daerah.
Menurut politisi PKS itu, pihaknya akhir 2020 melalui Badan Anggaran DPRD sudah meminta kepada Pemkot melakukan pendataan secara lengkap dan detail musala maupun langgar yang tersebut di seluruh Banjarbaru.
Permintaan itu dipenuhi dan sudah dimiliki data lengkap yang tercatat dalam data Bagian Kesra Pemkot sebanyak 231 musala dan langgar yang tersebar pada 20 kelurahan di Kota Banjarbaru.
"Datanya sudah diperbaharui setiap kelurahan pada awal tahun 2021 dan diharapkan tidak ada yang tertinggal sehingga pada 2022 bisa dianggarkan dan disalurkan kepada pengurus tempat ibadah itu," ucapnya
Dikatakan, pihaknya meminta pemkot melalui Bagian Kesra memasukan anggaran dalam RKA tahun 2022 yang segera dibahas DPRD dan jika belum masuk maka akan didorong agar ada tambahan dana insentif tersebut.
"Program ini penting, untuk lebih memakmurkan musala dan langgar yang ada di Banjarbaru sekaligus sebagai bentuk perhatian pemerintah bagi mereka yang mau mengurus dan memelihara tempat ibadah," ujar dia.
Ditambahkan, penyaluran insentif bisa kerja sama dengan perbankan, melalui perjanjian kerja sama yang diharapkan memperlancar penyaluran insentif dengan aman, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Insentif bagi marbot masjid sudah berjalan dan lancar, saatnya pemkot memperhatikan insentif bagi marbot musala atau langgar dan kami siap memperjuangkan," ujar Irsan di Kota Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, besaran insentif bagi marbot musala/langgar masih belum ditentukan tetapi bisa diberikan dalam jumlah sepantasnya dan bertahap bisa ditingkatkan sesuai kemampuan keuangan daerah.
Menurut politisi PKS itu, pihaknya akhir 2020 melalui Badan Anggaran DPRD sudah meminta kepada Pemkot melakukan pendataan secara lengkap dan detail musala maupun langgar yang tersebut di seluruh Banjarbaru.
Permintaan itu dipenuhi dan sudah dimiliki data lengkap yang tercatat dalam data Bagian Kesra Pemkot sebanyak 231 musala dan langgar yang tersebar pada 20 kelurahan di Kota Banjarbaru.
"Datanya sudah diperbaharui setiap kelurahan pada awal tahun 2021 dan diharapkan tidak ada yang tertinggal sehingga pada 2022 bisa dianggarkan dan disalurkan kepada pengurus tempat ibadah itu," ucapnya
Dikatakan, pihaknya meminta pemkot melalui Bagian Kesra memasukan anggaran dalam RKA tahun 2022 yang segera dibahas DPRD dan jika belum masuk maka akan didorong agar ada tambahan dana insentif tersebut.
"Program ini penting, untuk lebih memakmurkan musala dan langgar yang ada di Banjarbaru sekaligus sebagai bentuk perhatian pemerintah bagi mereka yang mau mengurus dan memelihara tempat ibadah," ujar dia.
Ditambahkan, penyaluran insentif bisa kerja sama dengan perbankan, melalui perjanjian kerja sama yang diharapkan memperlancar penyaluran insentif dengan aman, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021