Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Selasa waktu setempat (14/9), menghentikan keuntungan selama dua hari berturut-turut dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,49 persen atau 34,37 poin, menjadi menetap di 7.034,06 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,56 persen atau 39,23 poin menjadi 7.068,43 poin pada Senin (13/9), setelah terkerek 0,07 persen atau 4,99 poin menjadi 7.029,20 poin pada Jumat (10/9), dan merosot 1,01 persen atau 71,32 poin menjadi 7.024,21 poin pada Kamis (9/9).

International Consolidated Airlines Group, sebuah perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, mencatat kinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,18 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan produsen baja dan pertambangan multinasional terintegrasi secara vertikal Evraz yang anjlok 4,12 persen, serta perusahaan sains dan kimia global Johnson Matthey kehilangan 3,26 persen.

Baca juga: Saham Inggris kembali menguat

Sementara itu, JD Sports Fashion, sebuah perusahaan ritel pakaian olahraga, melambung 9,72 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan jaringan toko pengecer diskon barang dagangan umum B&M European Value Retail yang terangkat 2,28 persen, serta perusahaan taruhan olahraga dan perjudian yang beroperasi secara daring dan ritel Entain naik 2,02 persen.

Baca juga: Saham Inggris menguat pada perdagangan Jumat

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021