Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Iwan Ristianto mengungkapkan, sebanyak 37 anak di daerahnya sudah terdata menjadi yatim atau yatim piatu karena pandemi COVID-19 ini.

"Sementara ini yang masuk di website Dinsos Kota Banjarmasin sebanyak 37 anak yang orangtuanya meninggal karena COVID-19," ujarnya di Banjarmasin, Jumat.

Menurut dia, data anak yatim yang masuk di Dinsos Banjarmasin tersebut sudah dikroscek kebenarannya.

"Jadi yang melaporkan itu dari keluarganya, lengkap dengan surat menyuratnya, seperti surat keterangan dari rumah sakit prihal meninggal orangtua sang anak karena COVID-19," tuturnya.

Selain itu, kata Iwan, tentunya juga surat pencocokan di kartu keluarga, termasuk umur si anak.

"Usianya kan di bawah 18 tahun lah, juga belum menikah, tim kita juga sudah mengkroscek ke tempat tinggal yang bersangkutan," tuturnya.

Menurut dia, data sebagian anak ada yang yatim piatu, karena kedua orangtuanya meninggal disebabkan terpapar COVID-19.

Untuk selanjutnya, kata Iwan, data tersebut pihaknya serahkan ke pemerintah pusat.

"Kita tunggu apa yang dibantu pusat untuk mereka, kalau Pemkot menyesuaikan agar tidak sama," ujarnya.

Dia pun meminta agar masyarakat, khususnya kelurahan, RW dan RT untuk melaporkan jika di lingkungannya ada anak yatim yang orangtuanya meninggal karena COVID-19 ini.

"Sambil jalan kita terus cari datanya ini," tuturnya.

Dinyatakan dia, para anak yatim karena pandemi COVID-19 pastinya akan dibantu baik jaminan pendidikan dan kesehatannya.

"Pemerintah pusat berapa menjamin, kalau ada yang tidak tercover, APBD kita nantinya yang menjaminnya, misalnya untuk BPJS kesehatan," ujarnya.

Sebagaimana data penularan COVID-19 di Kota Banjarmasin dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, orang yang meninggal dunia karena COVID-19 di ibu kota provinsi ini sebanyak 494 orang.



 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021