Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menjalin kerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengembangkan sektor perkebunan sawit di provinsi ini.

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar di Banjarbaru Selasa mengatakan, kerja sama tersebut antara lain dilaksanakan dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD), terkait pembangunan kelapa sawit berkelanjutan.

FGD tersebut mengusung tema Pilot Project Implementasi Sistem Informasi Penilaian Kinerja dan Penguatan Kelembagaan Rantai Pasok Kelapa Sawit di Provinsi Riau, Jambi, dan Kalimantan Selatan.

Menurut Sekda pihaknya memberikan apresiasi atas kontribusi lembaga penelitian ULM dan IPB, serta dukungan pendanaan dari BPDPKS selama dua tahun terakhir.

"Kegiatan seperti ini sangat mendukung upaya Pemprov dalam mewujudkan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan," ucapnya.

Ia mengatakan, Pemprov Kalsel sedang menyusun rencana aksi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan tahun 2021-2024.
Sekda Pemprov Kalsel Roy Rizal Anwar saat pembukaan FGD pengembangan sawit. (Antaranews Kalsel/Istimewa)
Beberapa langkah strategis disiapkan, mulai dari meningkatkan SDM perkebunan sampai diversifikasi perkebunan sawit dengan komoditas lainnya.

"Pemprov Kalsel sangat fokus menggarap sektor perkebunan kelapa sawit, karena punya peran penting dalam pembangunan nasional," kata Roy.

Ia berharap, hasil dari FGD ini, pihaknya mendapatkan rekomendasi terbaik untuk solusi penguatan sawit.

Kepala Disbunnak Kalsel Suparmi mengatakan, pendekatan teknologi akan sangat mendukung langkah strategis pengembangan kelapa sawit berkelanjutan di era 4.0.

"Dukungan dari aplikasi dengan keterbukaan informasi, kita bisa mengetahui berapa pasokan kelapa sawit, yang nantinya bisa membantu kebijakan Pemprov Kalsel dalam meningkatkan produktivitas sawit," paparnya.

Hesti Haerani, peneliti dari ULM menambahkan, dengan adanya satu control system yang menaungi petani, tidak ada petani yang diabaikan.

"Sistem implementasi rantai pasok berakhir dengan rantai digitalnya. Petani dengan punya akun bisa melihat pergerakan harga dan peta kekuatan pasar lokal maupun regional," katanya.

ULM dan IPB dalam melaksanakan pilot project pengembangan sawit swadaya ini, kata dia, bakal menggunakan pendekatan teknologi.

Diskusi melibatkan perwakilan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), mitra Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sampel dari Tanah Bumbu dan Tanah Laut, tim peneliti sawit, GAPKI, serta APKASINDO.

Lewat platform Zoom, turut hadir Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB dan Disbunnak kabupaten kota se-Kalsel.

Acara ini dirangkaikan pula dengan penyerahan sertifikat penghargaan secara virtual, dari Ketua LPPM IPB Prof Eko Sriwiyono kepada Roy Rizali Anwar sebagai fasilitator FGD.


 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021