Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Zainal Hakim mengingat pemerintah kota untuk melaksanakan vaksinasi bagi pelajar dengan persiapan matang.
Menurut dia di Banjarmasin, Selasa, kesiapan itu tidak hanya data berapa pelajar yang harus divaksin, tapi juga menguatkan mental mereka agar mau suka rela divaksin.
"Artinya jangan sampai dipaksa, mereka harus diberi tahu betul manfaatnya maupun apa saja efek samping yang bisa terjadi," paparnya.
Ini juga, kata Zainal Hakim, harus diketahui secara jelas juga orang tua pelajar, karena salah satu syaratnya harus disetujui orang tuanya.
"Kita juga ingin mengingatkan, jika ada orang tuanya yang belum mengizinkan anaknya divaksin, harus dihormati, sebab syarat utama untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) jika dilaksanakan tidak masuk sudah harus divaksin," tutur politisi PKB tersebut.
Dia pun menyampaikan, pemerintah kota juga harus menjamin betul ketersediaan vaksin jika sudah akan dilaksanakan vaksinasi pelajar secara massal.
"Pelaksaannya harus diatur betul ini, karena jumlah pelajar di kota ini sangat banyak, lebih baiknya memang digelar di sekolah masing-masing saja," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyampaikan, vaksinasi COVID-19 bagi pelajar akan dilakukan secara massal jika pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dimulai.
Dia pun menyampaikan, pelajar yang bisa divaksin itu usia 12 tahun hingga 17 tahun. Jenis vaksin yang digunakan Sinovac, produk China.
"Kami masih menunggu data berapa pelajar yang usianya 12 tahun sampai 17 tahun di kota ini, sehingga bisa kita siapkan jumlah vaksinnya," ujar Machli Riyadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikkan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto menyampaikan, vaksinasi pelajar bukan sebagai kewajiban untuk mengikuti PTM.
Namun menurut dia, himbauan bagi semua pelajar untuk bervaksin pihaknya lakukan, tentunya juga mensosialisasikan kepada orang tuanya.
"Ini untuk membentuk kekebalan secara berkelompok, agar saat PTM nanti para siswa bisa kebal terhadap penularan COVID-19," ujarnya.
Pihaknya saat ini terus melakukan pendataan para siswa dan siswi yang memenuhi syarat untuk bisa divaksin, dan tentunya yang diizinkan orang tuanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Menurut dia di Banjarmasin, Selasa, kesiapan itu tidak hanya data berapa pelajar yang harus divaksin, tapi juga menguatkan mental mereka agar mau suka rela divaksin.
"Artinya jangan sampai dipaksa, mereka harus diberi tahu betul manfaatnya maupun apa saja efek samping yang bisa terjadi," paparnya.
Ini juga, kata Zainal Hakim, harus diketahui secara jelas juga orang tua pelajar, karena salah satu syaratnya harus disetujui orang tuanya.
"Kita juga ingin mengingatkan, jika ada orang tuanya yang belum mengizinkan anaknya divaksin, harus dihormati, sebab syarat utama untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) jika dilaksanakan tidak masuk sudah harus divaksin," tutur politisi PKB tersebut.
Dia pun menyampaikan, pemerintah kota juga harus menjamin betul ketersediaan vaksin jika sudah akan dilaksanakan vaksinasi pelajar secara massal.
"Pelaksaannya harus diatur betul ini, karena jumlah pelajar di kota ini sangat banyak, lebih baiknya memang digelar di sekolah masing-masing saja," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyampaikan, vaksinasi COVID-19 bagi pelajar akan dilakukan secara massal jika pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dimulai.
Dia pun menyampaikan, pelajar yang bisa divaksin itu usia 12 tahun hingga 17 tahun. Jenis vaksin yang digunakan Sinovac, produk China.
"Kami masih menunggu data berapa pelajar yang usianya 12 tahun sampai 17 tahun di kota ini, sehingga bisa kita siapkan jumlah vaksinnya," ujar Machli Riyadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikkan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto menyampaikan, vaksinasi pelajar bukan sebagai kewajiban untuk mengikuti PTM.
Namun menurut dia, himbauan bagi semua pelajar untuk bervaksin pihaknya lakukan, tentunya juga mensosialisasikan kepada orang tuanya.
"Ini untuk membentuk kekebalan secara berkelompok, agar saat PTM nanti para siswa bisa kebal terhadap penularan COVID-19," ujarnya.
Pihaknya saat ini terus melakukan pendataan para siswa dan siswi yang memenuhi syarat untuk bisa divaksin, dan tentunya yang diizinkan orang tuanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021