Banyak profil pejabat yang oleh banyak pihak kurang cocok duduk di sebuah posisi yang dipimpinnya, karena selain bukan kompetensi sesuai keahlian, tetapi juga kurang menjiwai di lembaga yang ia pimpin.
Tetapi bukan hal nya dengan Pak Haji Rahmatullah,SE yang dikenal sebagai Direktur Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah (PD Pal) Banjarmasin ini, banyak pihak menilai sangat ideal, sangat cocok dan pas di poisisi tersebut.
Entah karena penilaian seperti itulah sehingga lelaki yang menyenangi olahraga bersepeda tersebut, yang beralamat di Jl Sultan Adam Kompleks Kadar Permai 2 Ujung/Kompleks H Idris Kunang No 40 Rt 13 Banjarmasin ini sampai sekarang masih menduduki di posisi tersebut, walau secara periode konon seharusnya sudah ada pergantian, (mulai jabatan 24 Desember 2014) mungkin saja sampai pensiun.
Dengan dipegang mantan Direktur Umum dan Pemasaran PDAM Bandarmasih ( 2008-2014) memang kondisi PD Pal yang pernah ambruradul tersebut kini mulai membaik, dan efiseinsi, termasuk pembenahan komplek perkantoran yang mencerminkan bahwa perusahaan tersebut ramah lingkungan.
Lihat taman-taman di halaman kantor PD Pal yang dulunya gersang dan kumuh kini berubah menjadi kawasan yang asri, teduh, indah, sejuk, hingga wajar jika kompleks tersebut menjadi sentra pertemuan komunitas pecinta pecinta lingkungan, seperti Forum Komunitas Hijau, Masyarakat Peduli Sungai, Perkumpulan Hijau Daun, maupun komunitas teratai Banjarmasin.
Bersama komunitas ia sering memimpin aksi penghijauan, penyemprotan disenfiktan saat pandemi, bersihkan tempat ibadah, bersihkan sungai dari sebaran sampah, terakhir menciptakan sungai berteratai di bilangan HKSN.
Begitu juga adanya penambahan unit unit Ipal di berbagai lokasi Banjarmasin dan sampai kini sekitar tujuh lokasi Ipal, yang ditargetkan kian menambah limbah domistik (tinja) yang diolah dulu hingga menjadi air bersih, baru dibuang ke sungai.
"Kalau tinja banyak mencemari sungai maka akan terjadi kontaminasi tinja yang melahirkan kandungan bakteri koliform yang tinggi di sungai sungai Banjarmasin, dan itu sangat membahayakan warga Banjarmasin sendiri dilihat dari sektor kesehatan di masa yang akan datang," kata Haji Rahmatullah yang dikenal pula aktif sebagai anggota komunitas subuh (komunitas jemaah sholat subuh).
Dengan air sungai yang kotor maka biaya kesehatan warga kota menjadi sangat tinggi, dan bila itu dibiarkan maka akan mempengaruhi sebaran penyakit, kolera, disentri, canabis, morbili, bahkan dikhwatirkan mempengaruhi tingkat genetika warga di masa mendatang, seperti stunting (berbadan kerdil), tambah lelaki yang lahir di Banjarmasin 5 April 1963 itu.
Dengan air sungai yang bersih maka menjadi cerminan pengelolaan kota Banjarmasin ini baik dan gilirannya bisa memancing berbagai investor untuk menanamkan modalnya di kota ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Tetapi bukan hal nya dengan Pak Haji Rahmatullah,SE yang dikenal sebagai Direktur Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah (PD Pal) Banjarmasin ini, banyak pihak menilai sangat ideal, sangat cocok dan pas di poisisi tersebut.
Entah karena penilaian seperti itulah sehingga lelaki yang menyenangi olahraga bersepeda tersebut, yang beralamat di Jl Sultan Adam Kompleks Kadar Permai 2 Ujung/Kompleks H Idris Kunang No 40 Rt 13 Banjarmasin ini sampai sekarang masih menduduki di posisi tersebut, walau secara periode konon seharusnya sudah ada pergantian, (mulai jabatan 24 Desember 2014) mungkin saja sampai pensiun.
Dengan dipegang mantan Direktur Umum dan Pemasaran PDAM Bandarmasih ( 2008-2014) memang kondisi PD Pal yang pernah ambruradul tersebut kini mulai membaik, dan efiseinsi, termasuk pembenahan komplek perkantoran yang mencerminkan bahwa perusahaan tersebut ramah lingkungan.
Lihat taman-taman di halaman kantor PD Pal yang dulunya gersang dan kumuh kini berubah menjadi kawasan yang asri, teduh, indah, sejuk, hingga wajar jika kompleks tersebut menjadi sentra pertemuan komunitas pecinta pecinta lingkungan, seperti Forum Komunitas Hijau, Masyarakat Peduli Sungai, Perkumpulan Hijau Daun, maupun komunitas teratai Banjarmasin.
Bersama komunitas ia sering memimpin aksi penghijauan, penyemprotan disenfiktan saat pandemi, bersihkan tempat ibadah, bersihkan sungai dari sebaran sampah, terakhir menciptakan sungai berteratai di bilangan HKSN.
Begitu juga adanya penambahan unit unit Ipal di berbagai lokasi Banjarmasin dan sampai kini sekitar tujuh lokasi Ipal, yang ditargetkan kian menambah limbah domistik (tinja) yang diolah dulu hingga menjadi air bersih, baru dibuang ke sungai.
"Kalau tinja banyak mencemari sungai maka akan terjadi kontaminasi tinja yang melahirkan kandungan bakteri koliform yang tinggi di sungai sungai Banjarmasin, dan itu sangat membahayakan warga Banjarmasin sendiri dilihat dari sektor kesehatan di masa yang akan datang," kata Haji Rahmatullah yang dikenal pula aktif sebagai anggota komunitas subuh (komunitas jemaah sholat subuh).
Dengan air sungai yang kotor maka biaya kesehatan warga kota menjadi sangat tinggi, dan bila itu dibiarkan maka akan mempengaruhi sebaran penyakit, kolera, disentri, canabis, morbili, bahkan dikhwatirkan mempengaruhi tingkat genetika warga di masa mendatang, seperti stunting (berbadan kerdil), tambah lelaki yang lahir di Banjarmasin 5 April 1963 itu.
Dengan air sungai yang bersih maka menjadi cerminan pengelolaan kota Banjarmasin ini baik dan gilirannya bisa memancing berbagai investor untuk menanamkan modalnya di kota ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021