Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H. Achmad Fikry, Wakil Bupati, Syamsuri Arsyad, serta jajaran Forkopimda HSS ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) provinsi penanganan COVID-19 di Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui virtual zoom, di pendopo bupati setempat.
Penjabat(Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengatakan angka kasus COVID-19 di Kalsel masih tinggi, jika angka kasus masih tinggi maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berlanjut.
"Beberapa hal yang harus ditingkatkan antara lain meningkatkan tracing dan traking, mendata warga isoman dan memperbanyak BOR. Bagi masyarakat yang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri jangan sendiri di rumah, tanpa pengawasan dokter dan obat, karena akan tambah parah," katanya, dalam sambutan memimpin rakor, Selasa (17/8) kemarin.
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Drs. Rikwanto, mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Kalsel merupakan buah dari beberapa perayaan yang menimbulkan kerumunan.
Belakangan ini prokes sudah mulai diabaikan oleh masyarakat. Angka meninggal dunia akibat COVID-19 di Kalsel sempat tertinggi di Indonesia.
"Operasi yustisi harus massif dilakukan, jika terus seperti ini maka angka COVID-19 Kalsel masih dalam rangking 10 besar di Indonesia," katanya, saat menyampaikan evaluasi.
Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah, mengatakan jika bisa menangani pandemi ini dengan kerjasama, dan harus ada arahan berdasarkan apa yang ditemukan di lapangan.
Dijelskan dia, cara bertindak di lapangan yaitu harus mengoptimalkan protokol kesehatan di seluruh daerah, karena kasus nyata yang dihadapi adalah kerumunan tanpa penerapan prokes, lakukan teguran secara sopan kepada masyarakat.
"Mari kita terapkan dengan baik laporan kegiatan di lapangan, ini harus menjadi prioritas kita bersama. Saya menggaris bawahi, bahwa berkaitan OTG yang ada, laksanakan tracing dengan aplikasi Silacak dengan baik. Ini adalah alat yang kita gunakan untuk bekerja," katanya.
Rapat diikuti secara virtual Forkopimda Kabupaten dan Kota se-Kalsel, diikuti oleh Ketua DPRD Kalsel, H. Supian HK, Kajati Kalsel, Rudi Prabowo Aji, , Kabinda Kalsel, Brigjen Pol Heri Armanto Sutikno, Danlanud Syamsudin Noor, Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago.
Juga Danlanal Banjarmasin, Kolonel Laut (P) Herbiyantoko, M.Tr.Hanla., Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, H.M Muslim, dan unsur dari Forkopimda Provinsi Kalsel.
Sementara dari Kabupaten HSS, ikuti mengikuti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSS, Hj. Siti Zainab, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H. Hasan Basry Kandangan, Hj. Rasyidah.
Baca juga: Dinkes HSS fungsikan Puskesmas keliling tekan penyebaran COVID-19
Baca juga: Satu nakes perawat bangsal khusus karantina COVID-19 HSS meninggal dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Penjabat(Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, mengatakan angka kasus COVID-19 di Kalsel masih tinggi, jika angka kasus masih tinggi maka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berlanjut.
"Beberapa hal yang harus ditingkatkan antara lain meningkatkan tracing dan traking, mendata warga isoman dan memperbanyak BOR. Bagi masyarakat yang isolasi terpusat maupun isolasi mandiri jangan sendiri di rumah, tanpa pengawasan dokter dan obat, karena akan tambah parah," katanya, dalam sambutan memimpin rakor, Selasa (17/8) kemarin.
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Drs. Rikwanto, mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Kalsel merupakan buah dari beberapa perayaan yang menimbulkan kerumunan.
Belakangan ini prokes sudah mulai diabaikan oleh masyarakat. Angka meninggal dunia akibat COVID-19 di Kalsel sempat tertinggi di Indonesia.
"Operasi yustisi harus massif dilakukan, jika terus seperti ini maka angka COVID-19 Kalsel masih dalam rangking 10 besar di Indonesia," katanya, saat menyampaikan evaluasi.
Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah, mengatakan jika bisa menangani pandemi ini dengan kerjasama, dan harus ada arahan berdasarkan apa yang ditemukan di lapangan.
Dijelskan dia, cara bertindak di lapangan yaitu harus mengoptimalkan protokol kesehatan di seluruh daerah, karena kasus nyata yang dihadapi adalah kerumunan tanpa penerapan prokes, lakukan teguran secara sopan kepada masyarakat.
"Mari kita terapkan dengan baik laporan kegiatan di lapangan, ini harus menjadi prioritas kita bersama. Saya menggaris bawahi, bahwa berkaitan OTG yang ada, laksanakan tracing dengan aplikasi Silacak dengan baik. Ini adalah alat yang kita gunakan untuk bekerja," katanya.
Rapat diikuti secara virtual Forkopimda Kabupaten dan Kota se-Kalsel, diikuti oleh Ketua DPRD Kalsel, H. Supian HK, Kajati Kalsel, Rudi Prabowo Aji, , Kabinda Kalsel, Brigjen Pol Heri Armanto Sutikno, Danlanud Syamsudin Noor, Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago.
Juga Danlanal Banjarmasin, Kolonel Laut (P) Herbiyantoko, M.Tr.Hanla., Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, H.M Muslim, dan unsur dari Forkopimda Provinsi Kalsel.
Sementara dari Kabupaten HSS, ikuti mengikuti Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSS, Hj. Siti Zainab, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brigjend H. Hasan Basry Kandangan, Hj. Rasyidah.
Baca juga: Dinkes HSS fungsikan Puskesmas keliling tekan penyebaran COVID-19
Baca juga: Satu nakes perawat bangsal khusus karantina COVID-19 HSS meninggal dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021