Puluhan ibu hamil diketahui suspek COVID-19 saat berkunjung untuk cek kesehatan di RSUD Gambiran, Kota Kediri, Jawa Timur, sehingga mereka harus mendapatkan perhatian lebih.

Dokter Jaga Poliklinik Obgyn dokter Sutoko Andrianto Sp.OG. mengemukakan, data kunjungan ibu hamil di RSUD Gambiran Kediri per Juli 2021 terdapat 95 kunjungan dengan 53 ibu hamil di antaranya merupakan suspek COVID-19.

"Bagi ibu yang terpapar COVID-19 dan melakukan pemeriksaan masih kami terima dengan protokol kesehatan yang ketat dan kami lakukan screening terlebih dahulu. Bahkan kami beranggapan selalu sedang berhadapan dengan suspect covid, sehingga kami selalu berwaspada," kata dokter Sutoko Andrianto di Kediri, Rabu.



Pihaknya memang memberikan pelayanan prima untuk melayani ibu hamil yang terpapar COVID-19. Sebagai rumah sakit rujukan maternal COVID-19 se-Eks Karesidenan Kediri, rumah sakit ini menerima ibu hamil yang terpapar COVID-19 baik untuk pemeriksaan hingga persalinan.

Ia menambahkan, ibu hamil memiliki potensi 40 persen lebih cepat terpapar COVID-19 dan tidak bergejala. Kejadian ini karena perubahan hormon di tubuh ibu hamil.

"Hal ini terjadi karena perubahan hormon yang ada di dalam tubuhnya. Pada awalnya tubuh ibu menolak ketika ada janin di dalam kandungan. Namun dengan adanya perubahan hormon, tubuh ibu lebih adaptif. Sama halnya dengan virus yang masuk tubuh ibu hamil, tidak akan ada gejala," kata Sutoko.

Dirinya juga mengatakan khusus bagi suspek COVID-19, RSUD Gambiran Kota Kediri telah menyiapkan dua ruang bersalin yang disediakan Hepa Filter atau penyaring udara.

"Ruang bersalin suspek COVID-19 diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada aerosol atau partikel gelembung udara yang beredar di sana. Selain itu, tersedia 12 ruang isolasi khusus ibu hamil," kata dia.

Selain RSUD Gambiran, Kota Kediri, beberapa rumah sakit ibu dan anak serta klinik rawat jalan bagi ibu hamil di Kota Kediri juga siap melayani ibu hamil terpapar COVID-19. Salah satunya RSIA Nirmala dan Klinik Utama Sayang Ibu.

Dokter Kebidanan dan Kandungan RSIA Nirmala Kediri dokter Heru Tribawono, Sp.OG menyampaikan RSIA Nirmala sempat membantu proses melahirkan seorang ibu hamil dengan COVID-19 karena sudah pembukaan lengkap dan ditolong dengan prokes yang ketat.



Sementara itu, Kepala Klinik Utama Sayang Ibu Kediri dokter Ririen Indah Perbawati Sp.OG juga menyampaikan, ibu hamil yang sedang isolasi mandiri juga akan dipantau melalui pesan singkat. Hal ini sesuai arahan Wali Kota Kediri, semua klinik diminta untuk melakukan pelayanan semampu dan sebisa klinik tersebut berikan.

Sebelumnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar telah menyampaikan imbauan pada seluruh faskes di Kota Kediri untuk melayani ibu hamil yang terpapar COVID-19, sebagai salah satu upaya untuk menekan kasus meninggal pada ibu hamil yang terpapar COVID-19.

"Jangan sampai ada kasus ibu hamil kebingungan cari bantuan kesehatan karena ditolak. Pemkot Kediri terus upayakan akses prioritas bagi ibu hamil agar segera mendapat pertolongan," kata Wali Kota.

Data Dinas Kesehatan Kota Kediri pada mulai bulan Juli hingga Agustus 2021 terdapat 11 ibu hamil yang terpapar COVID--19. Beberapa di antaranya ibu hamil itu meninggal dunia dengan anaknya, namun ada juga anak yang berhasil diselamatkan, selain itu ada juga yang masih isolasi.

Sedangkan data COVID-19 di Kota Kediri, per tanggal 10 Agustus 2021 tercatat 3.263 kasus positif dengan 664 di antaranya masih dirawat. Kasus sembuh sebanyak 2.292 jiwa dan 307 meninggal dunia. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021