Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kairo berupaya meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Mesir lewat program promosi “Diplomasi Kopi” di empat provinsi di negara itu.

Dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, KBRI Kairo menjelaskan kegiatan “Diplomasi Kopi” bertujuan untuk membina hubungan dan mempertahankan loyalitas para importir Mesir kepada kopi Indonesia.

Harapannya, impor kopi Indonesia meningkat, baik dari segi jumlah maupun jenis atau varietasnya seperti robusta dan arabika.

“Kebutuhan kopi yang semakin diminati dan meningkat pasarnya di Mesir tentunya juga perlu dibarengi usaha intensifikasi perkebunan kopi di Indonesia yang dapat menghasilkan biji kopi pilihan dan berkualitas,” ujar Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf saat mengunjungi Pabrik Kopi Zahret El Bon Brazili di Provinsi Sharqiya pada Kamis (29/7).

Pabrik tersebut dapat mengolah rata-rata 9 hingga 11 kontainer biji kopi dari Indonesia setiap bulan sesuai kecenderungan warga Mesir yang menggemari gaya Turkish coffee.

Menurut pimpinan Zahret El Bon Brazili, Hassan Fawzy, ia telah berbisnis kopi dengan Indonesia sejak 1985. Bersama dengan anaknya Amr Hassan, usaha kopi yang dipimpinnya telah mampu melayani pasar kopi domestik di Mesir dan internasional.

Kunjungan Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf (ketiga kiri) ke Pabrik Kopi Zahret El Bon Brazili di Provinsi Sharqiya pada Kamis (29/7/2021). (ANTARA/HO-KBRI Kairo)


Mereka menyatakan apresiasinya atas dukungan penuh KBRI Kairo yang terus membina dan mendukung transaksi kopi dengan Indonesia.

Pembinaan secara intensif dilakukan perwakilan RI di Kairo kepada perusahaan-perusahaan kopi yang berada di Mesir untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama yang makin erat dari tahun ke tahun.

Zahret El Bon Brazili merupakan importir kopi peraih penghargaan Primaduta Award 2017 dan 2019 dari pemerintah Indonesia. Hingga kini, perusahaan itu tetap menunjukkan loyalitasnya dengan mengimpor kopi Indonesia. Sekitar 70 persen impor biji kopi mereka dari seluruh dunia berasal dari Indonesia.

Kegiatan “Diplomasi Kopi” berlanjut dengan mengunjungi Pabrik Kopi Vacakis di kawasan Alexandria pada Jumat (30/7).

Laila Karam, pemilik Pabrik Kopi Vacakis, menerangkan perusahaanya mengimpor dan mengolah 90 persen biji kopinya dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan warga Mesir.

Rata-rata produksi kopi sachet Vacakis bisa mencapai 2 ton per hari atau 50-60 ton per bulan.

Tren pertumbuhan konsumsi biji kopi di Mesir diprediksi akan terus meningkat selama tahun 2021, dipicu oleh meningkatnya geliat industri dan kreativitas pengolahan kopi Indonesia di Mesir di masa pandemi COVID-19.

Beberapa perusahaan kopi seperti Bayt El Bon di Kairo, Knuz El Bon di Provinsi Giza, Zahret El Bon Brazili, dan Vacakis Coffee, saat ini tengah melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kopi yang diimpor dari Indonesia.

"Selama lima tahun terakhir biji kopi Indonesia termasuk dalam lima besar produk unggulan Indonesia ke Mesir,” kata Atase Perdagangan KBRI Kairo Irman Adi Purwanto.

Berdasarkan data Badan Statistik CAPMAS Mesir, ekspor kopi Indonesia (HS 0901) ke Mesir pada periode Januari-Maret 2021 masih menempati urutan pertama dengan nilai 18,16 juta dolar AS (sekitar Rp262,2 miliar) atau naik 6,56 persen dari periode yang sama tahun 2020.

Sedangkan menurut laporan Badan Pusat Statistik RI, pada periode Januari-Mei 2021 ekspor kopi Indonesia ke Mesir mencapai 31,22 juta dolar AS (sekitar Rp450,8 miliar) atau naik 38,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021