Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Petani beras organik di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengembangkan padi beras merah untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari berbagai daerah bahkan dari Jawa.

Ketua Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan)Usaha Bersama Desa Teluk Limbung, Asnan di Amuntai Jumat mengatakan, petani mulai menanam padi organik merah, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.

"Bahkan satu perusahaan di Pulau Jawa sudah memesan cukup banyak, sayangnya petani terkendala permodalan untuk pembelian bibitnya, sementara lahan yang bisa digarap mencapai 150 hektar," katanya

Asnan mengatakan Gapoktan Usaha Bersama Desa Teluk Limbung Kecamatan Babirik, akan menandatangani kerjasama dengan sebuah perusahaan dari Pulau Jawa yang akan membeli beras merah dari petani di HSU.

Pihak perusahaan berharap bisa membeli beras merah sebanyak dua ton setiap bulan, namun petani di Babirik untuk sementara hanya bisa memenuhi sebanyak setengah ton.

Gapoktan Maju Bersama sejak setahun terakhir mengembangkan beras merah, dan hasilnya mendapatkan sambutan cukup bagus di pasaran, apalagi beras ini dikemas dengan cukup modern, sehingga memudahkan untuk pemasarannya.

Asnan mengaku, petani organik di desanya mulai kewalahan menerima pesanan, apalagi kedepan harus memenuhi permintaan dari Pulau Jawa.

Ia bisa memaklumi tingginya minat terhadap beras merah, karena khasiatnya bagi kesehatan diantaranya menurunkan kolseterol, hipertensi dan bagus di konsumsi penderita diabetes.

Menurut Asnan, beras merah varietas Empari 24 yang diproduksi Gapoktan, dikemas dalam plastik dan kotak ber merk `Padi Mas Mulia` dengan berat satu kilogram, dijual seharga Rp12.000.

"Oleh pedagang di Kota Amuntai harganya bisa meningkat hingga Rp35 ribu" katanya.

Guna melindungi petani organik dari para tengkulak, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten HSU membantu membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Bumdes tersebut, nantinya akan membeli produksi beras organik dari petani dengan harga yang pantas dan membantu pengembangan usaha pertanian.

Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Tepat Guna BPMPD HSU Hj Rahmiati mengetahui kendala yang dihadapi petani terkait minimnya modal bagi penambahan bibit beras merah ini.

Ia mengatakan bantuan hibah dari provinsi sudah pernah diberikan bagi Gapoktan Usaha Bersama. Khusus di Kalimantan Selatan hanya dua kabupaten yang dipilih untuk pengembangan padi organik yakni Kabupaten Banjar dan HSU.

"Nanti jika usaha Gapoktan telah berkembang dan dievaluasi kemungkinan nanti akan ada penguatan modal lanjutan dari pemerintah provinsi," katanya.

Dia berharap adanya Bumdes yang membantu usaha petani di desa juga diharapkan mampu mengembangkan usaha dan pemasaran beras organik khususnya beras merah sehingga bisa petani memenuhi berbagai pesanan.

"Kita juga berharap adanya bantuan bibit beras merah dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura," pungkasnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015