Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin atau yang akrab dengan sapaan Bang Dhin meminta vaksinasi COVID-19 di provinsinya harus lebih massive lagi.

Permintaan Wakil Ketua Dewan tersebut melalui WA-nya, Ahad (18/7) berdasarkan pengamatan dan informasi masyarakat terkait pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di provinsinya yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota.

"Saya mendapat informasi bahwa di Puskesmas-Puskesmas kehabisan stok sedang menunggu distribusi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel," ujarnya

"Dalam hal ini, saya minta ke Kepala Dinkes provinsi agar mempercepat prosesnya, sehingga gelora semangat vaksin di Kalsel tetap terjaga," lanjutnya.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel itu juga meningatkan agar pelaksanaan vaksin secara tertib dan menegakkan Protokoler Kesehatan (Prokes) dengan disiplin.

"Beberapa kali saya meninjau pelaksanan vaksinasi, kenyataan di lapangan malah menimbulkan kerumunan. Panitia mengatakan masyarakat yang tidak sabaran, sebaliknya masyarakat mengatakan panitia yang tidak tanggap," ungkapnya.

"Cobalah kita sama-sama dewasa. Masyarakat mohon dijaga kesabarannya, jangan niat vaksin malah jadi tertular. Panitia juga kalau tidak mampu, libatkan kepolisian dan lain sebagainya," tegas Bang Dhin.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanbu tersebut mengapresiasi langkah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) provinsi setempat yang merancang aplikasi pendaftaran vaksinasi COVID-19.

Langkah Diskominfo tersebut, menurut dia, bisa mencegah kerumunan karena warga tak perlu daftar di lokasi vaksin.

"Saat ini perancangan aplikasi tersebut masih dalam tahap pembahasan dengan Dinkes Kalsel," ujar politikus muda Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.

Sebelumnya Bang Dhin mengungkapkan, bahwa Kalsel terus menggencarkan vaksinasi COVID-19 menyasar semua warga berusia 18 tahun ke atas.

Dengan dukungan TNI dan Polri, vaksinasi secara massal digelar pada sejumlah tempat dalam rangka menyukseskan program vaksinasi nasional.

"Tercatat 425.584 capaian pada dosis pertama dan 212.313 capaian pada dosis kedua, tentunya ini harus lebih dioptimalkan. Terlebih Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran yang menyatakan bahwa seseorang dapat divaksinasi tanpa memandang domisili atau tempat tinggal di KTP," ungkapnya

"Vaksinasi tersebut akan dilakukan di seluruh Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), seperti rumah sakit, puskesmas, dan kantor kesehatan pelabuhan. Pemerintah kini menargetkan agar vaksin dapat diterima rata-rata satu juta per hari," demikian Bang Dhin.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021