Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) akan melakukan pemeriksaan terhadap setiap hewan kurban. Hal tersebut untuk mewaspadai adanyanya penyakit cacing hati yang biasa ditemukan pada hewan sapi dan kambing.

"Nantinya di setiap kecamatan ada yang bertugas memeriksa kesehatan hewan kurban," kata Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan dan Kesmas Viteriner Dinas Pertanian Kabupaten HST, Yuhni Arifin di Barabai.

Ia menyarankan, jika ditemukan cacing hati pada bagian tubuh hewan kurban, maka sebaiknya dibuang dan jangan dikonsumi atau dibagikan kepada masyarakat.

"Mengingat permintaan sapi kurban tahun ini meningkat dari sebelumnya, maka sudah terdata stok sapi kita di beberapa penjual besar maupun kecil relatif aman. Bahkan bisa memenuhi permintaan dari Kabupaten lain," katanya.

"Dari data kita, ada sekitar 800 an ekor sapi yang memenuhi syarat untuk di kurban, karena setiap sapi yang datang dari kabupaten atau provinsi luar, selalu di cek kesehatannya, bahkan diambil sampel darahnya. Harus ada surat keterangan sehat oleh dinas terkait," katanya.

Penyakit cacing hati mungkin dapat menginfeksi manusia yang secara tidak sengaja mengkonsumsi telur cacing dalam bentuk metacercaria ini dari air ataupun daun yang membawanya. Tetapi jika mengkonsumsi hewan kurban yang ada cacing hatinya, daging kurban tidak berisiko untuk menjadi agen penularan pada manusia.

Jika anda menemukan ternak kurban yang memiliki cacing hati, maka anda bisa membuang bagian hati yang terkena cacing saja karena secara estetik bagian ini tidak layak untuk dikonsumsi.

Jika infeksinya cukup parah sehingga sebagian besar hati terinfeksi, mungkin anda bisa menyingkirkan seluruh organ hati, namun daging ternak yang lain masih bisa dikonsumsi oleh manusia. Akan tetapi, jangan lupa untuk mengubur seluruh isi perut dari ternak tersebut, terutama dari usus.

Pada ternak yang dijumpai cacing dewasa di hatinya, sering kali ada telur cacing tersebut pada usus maupun fesesnya. Dengan mengubur seluruh isi perut terutama isi ususnya diharapkan akan dapat memutus siklus hidup cacing agar tidak menginfeksi ternak lain nantinya.

Baca juga: Berkah Idul Adha, Penjual sapi dari HST ini bisa untung setengah miliar lebih
Baca juga: Camat LAS apresiasi penjual sapi kurban
Baca juga: Kegiatan kurban di Banjarmasin diawasi untuk tidak cemari sungai
Baca juga: Penyembelihan hewan kurban saat pandemi COVID-19

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021