Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melaksanakan gerakan tanam sayuran di pekarangan untuk menekan angka kurang gizi dan stunting melalui program kelompok pekarangan pangan lestari (P2L).

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin M Makhmud di Banjarmasin Jumat mengatakan, melalui program P2L setiap warga yang tergabung dalam kelompok, akan mendapatkan bantuan bibit berbagai jenis sayuran.

"Kami akan memberikan berbagai bibit sayuran secara gratis yang bermanfaat untuk pemenuhan gizi, juga untuk menambah penghasilan keluarga yang tergabung dalam kelompok pangan lestari," katanya.

Salah satu kelompok P2L yang mendapatkan bantuan bibit adalah Kelompok P2l Dahlia, di Jalan Veteran Gang Dahlia RT 24, Kelurahan Sungai Bilu Kcamatan Banjarmasin Timur.

Kelompok yang beranggotakan 30 orang tersebut, selain mendapatkan pembinaan dari DKP3 juga setempat, juga mendapatkan berbagai fasilitas seperti rumah bibi, kebun demplot dan juga bantuan bibit untuk setiap anggotanya secara berkelanjutan.

Menurut Makhmud, dengan keberadaan tanaman sayuran di setiap rumah warga, diharapkan kebutuhan gizi warga secara otomatis akan terpenuhi, sehingga upaya penurunan stunting atau kekerdilan pada tubuh anak, akibat kurang gizi bisa diatasi.

Beberapa warga mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut, karena setiap anggota mendapatkan jatah maksimal 100 bibit sayuran, seperti sawi, tomat, terong, lombok, karawila dan berbagai jenis sayuran lainnya.

Salah seorang anggota kelompok Fauziah mengatakan, selain untuk memenuhi gizi , sayuran tersebut juga bisa dijual untuk menambah pendapatan keluarga.

Selain itu, kata dia, bantuan tersebut, juga menjadi sarana bagi keluarga untuk mengajarkan anak-anak berkebun dan menikmati hasilnya.

"Jadi melalui bantuan ini, saya juga bisa mengajarkan anak makan sayur, sedikit demi sedikit, jadi sambil belajar sambil diajak juga ikut menanam, sebagai pembelajaran dia juga," katanya.

Pada 2021 ini, di Banjarmasin telah terbentuk sembilan kelompok P2L, empat kelompok di antaranya didanai melalui anggaran APBN sebesar Rp60 juta, sedangkan sisanya didanai melalui anggaran APBD sebesar Rp55 juta setiap kelompok.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021