Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Salah satu anggota Komisi X DPR RI Jamal Mirdad ditodong sekelompok ibu -ibu berjoget dan nyanyi bersama.

Kejadian tersebut berlangsung dihalaman SMPN 27 Banjarmasin, saat anggota Komisi X DPR RI  itu usai melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional 2015, Selasa (5/5). Mereka menyanyikan salah satu lagu hits penyanyi era 90an tersebut Yang Penting Happy.

Belasana amggota Komisi X DPR melakukan peninjauan pelaksanaan UN 2015 di SMPN 27 kemudian ke SMAN 11 di Banjarmasin.

"Sejauh ini kita belum mendengar adanya kebocoran soal di Kalimantan Selatan, " kata anggota Komisi X DPR RI Teguh Juarno.

Secara umum seluruh anggota Komisi X DPR RI sepakat mempertajam kebijakan pemerintah pusat hingga ke daerah termasuk Kalimantan Selatan. Perlu komitmen pusat ke daerah memberi perhatian yang perlu banyak perbaikan.

"Peningkatan sarana prasarana pendidikan di Kalsel perlu ditingkatkan, pemerintah provinsi tidak bisa tangani sendiri, harus ada dukungan pusat dan kabupaten kota," kata Kadisdik Kalsel Ngadimun.

Seperti di sekolah lainnya di Kalsel, SMPN 27 Banjarmasin juga tidak melaksanakan UN Online karena keterbatasan fasilitas komputer.

"Ketersediaan sarana komputer menjadi kendala melaksanakan UN Online, walaupun tenaga ahli sudah kita miliki," kata Kepala Sekolah SMPN 27 Banjarmasin Hapni.

Sementara pengadaan komputer melalui dana BOS hanya diperkenankan dua unit pertahun. Dalam proses pendidikan di SMPN 27 sendiri sebagian sudah menggunakan sistem komputer.

Ujicoba UN Computer Base Test atau UN Online bagi SMP sederajat di Kalsel baru akan di lakukan tahun depan tidak seperti SMA yang sudah dilaksanakan tahun ini di ujicovakan di empat SMK di Banjarmasin.

"Tahun depan ujicoba UN Online SMP dilaksanakan," kata Ketua Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Kalsel Kamil.

Kamil mengaku, LPMP Kalsel sendiri telah melakukan pendampingan dan pelatihan kepada 27 ribu dan 130 sekolah se Kalsel.

"UN menjadi barometer kesusksesan sekolah mempersiapkan siswanya," kata Ketua Komisi X Nuroji.
Hasil UN yang tidak menjadi penentu kelulusan dipandang menjadi tantangan bagi sekolah lebih kreatif lagi menyiapkan anak didiknya ke jenjang lebih tinggi.

Selain meninjau pelaksanaan UN 2015, anggota Komisi X DPR RI juga melihat fasilitas perpustakaan dan kondisi sekolah seperti halaman yang tergenang apabila air sungai pasang.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015