Banjarbaru,  (AntaranewsKalsel) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ruzaidin Noor mempromosikan kain adat suku Banjar yakni Sasirangan yang dilengkapi bordir atau sulaman berbagai motif.

"Kain Sasirangan di Kalsel banyak motif tetapi Banjarbaru punya ciri khas tersendiri karena dipadu bordir atau sulaman sehingga lebih cerah dan timbul," ujarnya di Banjarbaru, Sabtu.

Wali kota mempromosikan produk unggulan daerah itu pada pembukaan "Banjarbaru Fair" 2015 di lapangan Murjani yang berlangsung lima hari sejak tanggal 25-29 April 2015.

Menurut dia, Kain Sasirangan bordir menjadi produk unggulan Kota Banjarbaru yang khusus ditampilkan pada ajang tahunan memperingati hari jadi kota ke-16 tersebut.

Dijelaskan, Kain Sasirangan khas Banjarbaru yang dipadu dengan bordir merupakan produk unggulan daerah sehingga selalu diperkenalkan dalam setiap kegiatan resmi.

"Kain Sasirangan bordir dijadikan cinderamata bagi tamu maupun pihak lain yang mengunjungi Banjarbaru dan kami berharap kekhasannya disukai banyak orang," ucapnya.

Dikatakan, panitia hari jadi juga dimeriahkan Festival Sasirangan dan pagelaran Pelangi Budaya Nusantara yang menampilkan keanekaragaman budaya daerah di kota itu.

"Harapan kami, seluruh rangkaian hari jadi bisa menghibur masyarakat dan menambah semarak suasana di samping sarana mengenalkan adat dan budaya daerah," ujarnya.

Gubernur Kalsel Rudy Ariffin yang diwakili Sekretaris Daerah M Arsyadi mengatakan, mendukung upaya pemerintah kota dan kabupaten menampilkan keunggulan daerah.

"Kami mendukung karena produk unggulan daerah bisa lebih dikenal sehingga mampu menumbuhkan ekonomi kreatif," ujarnya sekda yang hadir dalam pembukaan kegiatan.

Banjarbaru Fair merupakan agenda tahunan memeriahkan hari jadi Kota Banjarbaru yang diperingati setiap tanggal 20 April dan menampilkan produk unggulan daerah.

Selain produk unggulan daerah seperti kerajinan kulit, sepatu, tekstil dan produk lainnya, juga dimeriahkan stand perumahan, otomotif hingga makanan dan minuman.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015