DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menanggapi prihatin pencapaian program vaksinasi COVID-19 bagi warga lanjut usia (Lansia) yang masih sangat rendah di bawah 15 persen dari target sasaran. Hingga mengusulkan cara "jemput bola" untuk meningkatkan itu.

"Jadi kita minta pemerintah kota melakukan langkah agresif untuk program vaksinasi bagi Lansia ini, langsung "jemput bola" datangi ke rumah-rumah mereka," ujar anggota DPRD Kota Banjarmasin Syarifah Sakinah usai kegiatan reses di Banjarmasin Utara, Kamis.

Namun tentunya, kata anggota komisi I ini, dilakukan dengan cara harmonis, dibujuk dan dijelaskan dengan baik kepada warga Lansia ini akan keuntungan bervaksin.

"Kebanyakan kan Lansia itu takut, takut setelah divaksin jadi sakit atau apa efek vaksin itu, ini harus dijelaskan betul bahwa tidak demikian menakutkan itu," ujar politisi PAN tersebut.

Karena, kata Syarifah, jika tidak ahlinya atau pihak kesehatan yang menjelaskan langsung kepada Lansia itu, tentunya kepercayaan mereka tidak kuat untuk program ini.

"Apalagi berita hoax berseliweran tentang hal negatif tentang vaksin ini," ujarnya.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Machli Riyadi, vaksinasi COVID-19 bagi Lansia masih sangat rendah, yakni, baru 14 persen dari target sasaran 57.720 orang.

Menurut dia, sejak program vaksinasi COVID-19 tahap ke-2 dilaksanakan pada Maret hingga memasuki akhir Juni ini dengan sasaran utama para Lansia, di Banjarmasin baru divaksin sebanyak 8.227 orang atau baru 14,7 persen dari target sasaran.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021