Kembangkan bioflok budidaya ikan haruan (gabus), Pememerintah Kabupaten Barito Kuala (Pemkab Batola), Kalimantan Selatan menargetkan Desa Teluk Tamba, Kecamatan Tabukan jadi kampung penghasil haruan.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Pemkab Batola kembali berinovasi. 

Kali ini melalui pengembangkan budidaya ikan haruan dengan sistem bioflok. 

Dimana untuk percontohan pertama dilakukan di Desa Teluk Tamba Kecamatan Tabukan bersama warga setempat yang diberi nama Kelompok Budidaya Ikan Haruan Tamba Kampung.

Peluncuran percontohan budidaya ikan haruan itu ditandai dengan tebar benih oleh Bupati Hj Noormiliyani AS, Rabu (30/6). 

Terdapat delapan wadah bioflok dalam satu wadah berisi 1.000 benih ikan haruan yang diperkirakan akan dipanen dalam waktu delapan bulan ke depan.

Walaupun baru tahap percontohan, DKPP Batola optimis budidaya ini berhasil dan bisa melahirkan berbagai produk dari olahan ikan haruan. 

Dalam rencana jangka panjang Desa Teluk Tamba akan dijadikan sebagai desa ikan penghasil haruan serta sebagai penghasilan produk ekstrak albumin. 

"Haruan banyak mengandung albumin yang bagus untuk menyembuhkan luka dalam," ujar Kepala DKPP Batola Rahmanuddin Murad. 

Rahmanuddin optimis budidaya tersebut berhasil, bahkan bisa mencapai 80 - 90 persen dikarenakan kekuatan hidup dan tumbuh kembang haruan itu mudah. 

"Haruan hidup di sungai saja dengan berbagai keadaan masih bisa bertahan apalagi yang dirawat dengan benar-benar untuk air dan makanannya," ujarnya. 

Rahmanuddin menambahkan,  untuk bulan pertama hingga tiga bulan mendatang, akan diberi makan pelet sedangkan 4 bulan ke atas diberi makan ikan cincang.

Lebih jauh Rahmanuddin mengutarakan, pemilihan ikan haruan dikarenakan berbagi manfaat. 

Selain disukai orang Banjar, teeang dia, jenis ikan ini juga bisa mempengaruhi inflasi di Kalsel serta menjadikan Desa Teluk Tamba sebagai desa penghasil haruan. 

"Ini juga sebagai langkah agar tidak punah. Mengingat sampai saat ini, ketersediaan ikan haruan hanya hasil tangkapan semata," ujarnya.

Dia mengatakan, mayoritas ikan yang tertangkap di musim kemarau merupakan indukan yang siap bertelur. 

"Saat ini bibit ikan berasal dari Mandiangin," tambahnya.

Sementara, Bupati Batola Noormiliyani mengaku kaget dan baru pertama kali menemukan budidaya haruan menggunakan sistem bioflok. 

"Haruan ini sangat ekonomis, Alhamdulillah bisa di budidayakan," ujarnya.
 
Dia mengatakan,  sangat setuju Desa Teluk Tamba menjadi kampung penghasil haruan.

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021