Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Faried Widyatmoko mengatakan, lahan persawahan di Kabupaten Tanah Laut akan diperluas untuk meningkatkan  ketahanan pangan di Kabupaten Tanah Laut. 

"Selama ini lahan baku sawah yang tercatat di kita ada 35 ribu hektare. Sedangkan yang tercatat di ATR BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) Tala hanya ada 24 ribu," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut Faried Widyatmoko usai membuka acara Sosialisasi Koordinasi Kegiatan Rekomendasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) bersama kesebelas Balai Penyuluh Pertanian se-Kabupaten Tanah Laut.

Adanya perbedaan jumlah data tersebut, menurut dia,  melatarbelakangi kegiatan pendataan lebih lanjut untuk perbaikan Distanhorbun Tanah Laut.

"Kita akan mendata ulang secara akurat dengan menggunakan data geospasial, untuk meningkatkan bahan baku sawah kita,"ucapnya.

Faried berharap,  Perda LP2B bisa segera terbit karena ada beberapa keuntungan jangka panjang diterima Kabupaten Tanah Laut dengan adanya Perda tersebut.

"Dampaknya lahan baku sawah akan jadi lahan abadi, tidak bisa tergantikan digunakan untuk perkebunan, permukiman, atau pabrik. Kita jaga sawah, untuk ketahanan pangan kedepannya," terangnya.

Faried optimis,  dalam satu tahun, bersama BPP di Kabupaten Tanah Laut, sawah abadi dapat diperluas sesuai target.

"Kita diminta untuk meningkatkan menjadi 40 ribuan hektare,"tandas Faried. 
 

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021