Sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang keagamaan dan kemanusiaan, yakni Yayasan Dangsanak Kita melakukan bedah rumah seorang mualaf yang ada di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.
Yayasan dangsanak kita melakukan bedah rumah tersebut dibantu pula dananya dari sebuah yayasan yang ada di Kota Singapura, kata pembina Yayasan Dangsanak Kita Prof Fauzi Aseri kepada ANTATA di Banjarmasin, Senin.
Hal tersebut dikatakan mantan rektor UIN Antasari tersebut setelah dia bersama beberapa pengurus yayasan Dangsanak Kita yang lain melakukan kunjungan ke wilayah Pegunungan Meratus dimana ada mualaf yang harus dilakukan pembinaan.
Mengenai yayasan di Singapura yang ikut membantu dalam pembinaan para mualaf tersebut yaitu, Pendidikan Asas Daru Ashomiddin (PADA) Service Singapura, tambahnya.
Menurut Fauzi Aseri mereka berangkat Minggu dari Banjarmasin menuju Desa Paramasan Kabupaten Banjar.
Perjalanan mobil sekitar tujuh jam, hingga sampai sampai ke rumah warga mualaf di dusun Muara Parasung, nama muallaf Aslan beserta isteri serta seorang anak.
Rumah tersebut sudah selesai dibongkar dan siap dibangun kembali. Biaya diperkirakan 17 juta rupiah, kata Fauzi Aseri.
Sebelumnya yayasan Dangsanak Kita juga sudah melakukan beberapa kali bedah rumah serta pembinaan para mualaf, khususnya membantu anak para mualaf sekolah ke pesantren di berabagai lokasi di Kalsel.
Selain itu yayasan Dangsanak Kita juga menerjukan beberapa dai untuk melakukan pembinaan peningkatan akidah serta kegiatan keagaman lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Yayasan dangsanak kita melakukan bedah rumah tersebut dibantu pula dananya dari sebuah yayasan yang ada di Kota Singapura, kata pembina Yayasan Dangsanak Kita Prof Fauzi Aseri kepada ANTATA di Banjarmasin, Senin.
Hal tersebut dikatakan mantan rektor UIN Antasari tersebut setelah dia bersama beberapa pengurus yayasan Dangsanak Kita yang lain melakukan kunjungan ke wilayah Pegunungan Meratus dimana ada mualaf yang harus dilakukan pembinaan.
Mengenai yayasan di Singapura yang ikut membantu dalam pembinaan para mualaf tersebut yaitu, Pendidikan Asas Daru Ashomiddin (PADA) Service Singapura, tambahnya.
Menurut Fauzi Aseri mereka berangkat Minggu dari Banjarmasin menuju Desa Paramasan Kabupaten Banjar.
Perjalanan mobil sekitar tujuh jam, hingga sampai sampai ke rumah warga mualaf di dusun Muara Parasung, nama muallaf Aslan beserta isteri serta seorang anak.
Rumah tersebut sudah selesai dibongkar dan siap dibangun kembali. Biaya diperkirakan 17 juta rupiah, kata Fauzi Aseri.
Sebelumnya yayasan Dangsanak Kita juga sudah melakukan beberapa kali bedah rumah serta pembinaan para mualaf, khususnya membantu anak para mualaf sekolah ke pesantren di berabagai lokasi di Kalsel.
Selain itu yayasan Dangsanak Kita juga menerjukan beberapa dai untuk melakukan pembinaan peningkatan akidah serta kegiatan keagaman lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021