Panjabat Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr Safrizal ZA MSi mengungkapkan, pendapatan asli daerah atau PAD provinsinya Tahun Anggaran 2020 kurang menggembirakan karena pandemi COVID-19.

Ia mengungkapkan itu pada rapat paripurna DPRD Kalsel yang dipimpin Ketuanya Dr (HC) H Supian HK SH MH di Banjarmasin, Kamis (17/6) dengan agenda penyampaian Raperda tentang Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (LPPA) Tahun Anggaran (TA) 2020.

Pendapatan daerah Kalsel secara umum 2020 target Rp6,7 triliun lebih terealisasi Rp6,4 triliun lebih atau 96 persen lebih.

Kemudian khusus PAD Kalsel 2020 target Rp3,,1 triliun lebih terealisasi Rp2,9triliun lebih atau 95,12 persen.

Begitu pula pendapatan dari transfer 2020 dianggarkan Rp3,4 miliar lebih terealisasi Rp3,4 miliar lebih atau sekitar 99 persen, dan target lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp98,6 miliar lebih terealisasi Rp84,7 miliar lebih atau 85,86 persen.

"Tidak tercapainya target pendapatan daerah Kalsel TA 2020 karena pengaruh pandemi COVID-19 sehingga hampir semua sektor terdampak," ungkapnya.

Kemudian belanja operasional Rp4,2 triliun lebih atau sekitar 92 persen, lanjutnya seraya berharap ke depan agar belanja modal lebih banyak lagi.

"Karena dari belanja modal itulah yang bisa dimikmati rakyat banyak. Hal tersebut hendaknya menjadi perhatian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel," demikian Safrizal.

Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel mengharapkan, wabah virus Corona atau COVID-19 segera berlalu sehingga pendapatan daerah kembali membaik atau minimal bisa mencapai target.

"Oleh karena itu, guna menghindari atau mentus mata rantai penyebaran virus Corona hendaknya kita patuhi protokol kesehatan (Prokres), tanpa mengenyampingkan upaya perbaikan perekonomian dan pendidikan," demikian Supian HK.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021