Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 200 pemulung kini menggantungkan hidup mereka di tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin Mukhyar, di Banjarmasin Kamis, seraya menyebutkan pemulung itu memilah-milah sampah yang bisa didaur ulang untuk dijual kepada pengumpul.

"Para pengumpul sampah daur ulang langsung membeli di tempat TPA dimana mereka bekerja," ujarnya.

Pihaknya, kata Mukhyar, tidak melarang bagi warga yang ingin mengais rezki dari sampah di TPA yang dibangun sejak tahun 2000 ini, namun dia berharap tetap menjaga ketertiban dan kesadaran menjaga kesehatan.

"Sebab sebagian juga ada anak-anak yang melakukan aktivitas memilah sampah di daerah kotor ini, itulah yang cukup merisaukan kita, bagaimana kesehatan mereka nanti," ungkapnya.

Karenanya, kata Mukhyar, sosialisasi untuk warga yang melakukan aktivitas di TPA untuk memakai pralatan standar keamanan kesehatan terus pihaknya lakukan.

"Seperti pakai sarung tangan, masker, dan sepatu bot saat beraktivitas di TPA itu kita minta jangan ditinggalkan," tegasnya.

Dia menyatakan, setiap harinya perputaran ekonomi di daerah TPA ini cukuplah besar, bahkan bisa mencapai puluhan juga rupiah.

"Sebab bisa dibayangkan, sebanyak 200 orang itu kalau rata-rata dapat penghasilan Rp50 ribu perharinya, kan sepuluh juta rupiah," ujarnya.

Sehingga, ucap dia, banyak warga yang menggantungkan hidup dengan mengais rezeki di TPA yang luasnya sekitar 40 hektar ini, meski mereka tahu bahwa pekerjaan yang dilakukan ini penuh resiko, khususnya kesehatan.

Sebagaimana diketahui, beber dia, bahwa produksi sampah di Kota "Seribu Sungai" yang berpenduduk sekitar 750 ribu jiwa ini mencapai 600 ton per harinya, dan lebih separohnya dibuang ke TPA.

"Sebagiannya lagi ada dipilah saat di TPA, dibuang sembarangan oleh warga kesungai, adapula yang dimanfaatkan bank sampah," ujarnya.

Saat ini, kata Mukhyar, penanggulangan sampah dilakukan sudah sangat maksimal, yakni, dengan kekuatan armada truk sampah yang ada sebanyak 60 unit, dan dilakukan pembersihan sampah di TPS sejak pagi-pagi.

"Masalahnya tinggal kesadaran masyarakat saja lagi kita harapkan, yakni, membuang sampah ditempatnya dan sesuai waktunya, yakni, Pukul 18.00 WITA hingga 05.00 WITA," ungkapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015