Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan membuka Program Doktor (S3) Studi Pembangunan yang tercatat menjadi ke-4 di Indonesia selain tiga perguruan tinggi lain yang juga telah menyelenggarakan program studi serupa.

"ULM bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menempuh S3 Studi Pembangunan karena tidak banyak di Indonesia punya program ini. Bahkan di Pulau Kalimantan dan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur kita satu-satunya," kata Rektor ULM Prof Dr Sutarto Hadi di Banjarmasin, Rabu.

Sebelumnya, ada Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga, Jawa Tengah sebagai perguruan tinggi pertama mendirikan S3 Studi Pembangunan sehingga menjadi rujukan ULM.

Selain itu, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Andalas di Padang, Sumatera Barat. Kedua perguruan tinggi negeri ini menjadi mitra diskusi ULM hingga mantap membuka S3 Studi Pembangunan mulai Tahun Ajaran 2021-2022.

ULM merintis pendirian S3 Studi Pembangunan melalui kerja sama dengan Program Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Awalnya ULM mengirimkan 21 mahasiswa untuk kuliah Program S3 Ilmu Sosial di Unair pada Januari 2018.

Sumber dana beasiswa Rp4,8 miliar disokong Yayasan Haji Maming Enam Sembilan yang Ketua Dewan Pembinanya Mardani H. Maming dikenal saat ini sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) dan juga mantan Bupati Tanah Bumbu dua periode.

"Kami berterima kasih kepada semua mitra kerja sama atas bantuannya hingga program ini bisa terwujud. Yayasan Haji Maming Enam Sembilan yang dibina Pak Mardani sangat peduli dengan kemajuan ULM dan senantiasa menggelontorkan beasiswa. Terakhir beliau memberikan dana hibah Rp1 miliar dijatahkan untuk 25 mahasiswa asal Tanah Bumbu," kata Sutarto di dampingi Direktur Pascasarjana ULM Prof Ahmad Suriansyah dan tim.

Sebelumnya, Mardani H. Maming juga membantu pembangunan gedung "Teaching Industry" tablet "Effervescent Pasak Bumi Borneo" yang berada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) ULM di Banjarbaru. Yayasan Haji Maming 69 menyumbang Rp900 juta untuk pembangunan awal gedungnya yang saat ini telah beroperasi.

Mardani H Maming saat menyerahkan dana hibah Rp1 miliar kepada ULM untuk 25 mahasiswa asal Tanah Bumbu. (ANTARA/Firman)


Sutarto menyatakan Program S3 Studi Pembangunan merupakan multidisiplin yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia agar mampu mengkaji, mengembangkan, dan menyelesaikan berbagai persoalan dalam pembangunan berkelanjutan.

Dalam pengoperasiannya, ULM didukung sumber daya dua profesor dan lima doktor Studi Pembangunan serta lima profesor dan 13 doktor yang sebidang.

"Pendaftaran calon mahasiswa dibuka secara daring pada laman admisipasca.ulm.ac.id tanggal 28 Juni hingga 30 Juli 2021. Angkatan pertama ini kami tidak banyak menerima mungkin sekitar lima hingga 10 orang saja guna menjaga kualitas lulusan," katanya.

Sebelumnya, ULM telah memiliki Program Doktor (S3) Ilmu Pertanian konsentrasi Pengembangan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang telah menghasilkan 11 lulusan.

Perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A itu juga mengajukan pembukaan Program S3 lainnya yaitu S3 Ilmu Hukum, Manajemen Pendidikan, Ekonomi Pertanian, dan Ilmu Lingkungan yang hingga saat ini masih berproses di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021