Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira Ces mengatakan Pemerintah Kota Banjarmasin berhasil memindahkan kawasan pergudangan ke luar kota.


"Kebijakan Pemkot melarang adanya pergudangan di dalam kota telah berhasil, sekarang ini semua pergudangan sudah pindah ke luar kota di Jalan Gubernur Soebarjo," katan Fajar di Banjarmasin, Rabu.

Sebelumnya kawasan pergudangan di Kota Banjarmasin cukup semrawut, karena berada hampir di seluruh wilayah kota, sehingga selain mengurangi keindahan juga menyebabkan kemacetan hampir di seluruh titik di kota ini.

Menurut Fajar, dengan ditetapkannya kawasan pergudangan di Jalan Gubernur Soerbarjo sebagaimana Perda Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2010-2030 Kota Banjarmasin, maka kemacetan di dalam kota kini sudah mulai terurai.

"Alhamdulillah kebijakan tersebut dipatuhi semua pihak sehingga permasalahan kemacetan lalu lintas sudah teratasi," katanya.

Selanjutnya, kata dia, pemerintah harus terus melakukan pengawasan secara ketat, sehingga tidak ada perusahaan yang membangun gudang di dalam kota.

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BP2TPM) Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq mengungkapkan, izin pembangunan gudang di wilayah kompleks pergudangan di Jalan Gubernur Soebarjo juga telah diterbitkan.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menghentikan izin perpanjangan pergudangan yang ada di dalam kota sejak dua tahun lalu.

"Kalaupun masih ada, itu istilahnya hanya gudang transit atau gudang berskala kecil, kalau gudang besar tidak boleh lagi ada di dalam kota, semuanya harus di luar kota," tegasnya.

Dia mengakui bahwa penguasaan pergudangan di Jalan Gubernur Soebarjo yang terdata di instansinya bisa dihitung jari, atau dikuasai segelintir pengusaha.

"Artinya, satu pemilik itu bisa memiliki puluhan gudang di sana, sesuai dia punya besaran lahan," ucapnya.

Saat ini banyak bangunan rumah toko (ruko) di Kota Banjarmasin beralih fungsi menjadi gudang, sehingga ruko-ruko yang seharusnya menjadi tempat usaha tersebut terlihat kumuh karena tidak terawat.

Pewarta: Sukarli

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015