Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan Hj Noormiliyani AS didampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barito Kuala Saleh, Kapolres Batola AKBP AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif, para anggota Forkopimda atau yang mewakili, Kadis PMD Batola Mochammad Aziz, Camat Anjir Muara dan Anjir Pasar dan Koordinator TTU kembali melakukan pemantauan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak melalui Elektronik Voting (E-Voting).
Pemantauan dilaksanakan di gelombang II, Selasa (25/5), meliputi Kecamatan Anjir Muara, Anjir Pasar, Wanaraya, dan Belawang dengan total 47 desa masing-masing 14 desa di Anjir Pasar, 15 desa di Anjir Muara, dan masing-masing sembilan desa di Kecamatan Wanaraya dan Belawang.
Bupati dan Forkopimda melakukan pemantauan di Kecamatan Anjir Pasar dengan sampel pemantauan TPS 1 Desa Beringin Jaya dan TPS 1 Desa Anjir Muara Lama.
Selain itu rombongan bupati juga melakukan pemantauan di Kecamatan Anjir Muara tepatnya di TPS 3 Desa Anjir Pasar Kota II.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) H Rahmadian Noor dan para pimpinan SKPD melakukan pemantauan di Kecamatan Wanaraya tepatnya di TPS 1 dan 2 Desa Kolam Kanan, TPS 1 Desa Babat Raya, TPS 1 dan 2 Desa Kolam Kiri, TPS 1 dan 2 Desa Pinang Habang, serta TPS 1 Desa Waringin Kencana.
Sedangkan Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor bersama SKPD memantau di Kecamatan Belawang tepatnya di TPS 1 dan 2 Desa Bambangin, TPS 1 dan 2 Desa Parimata, dan TPS 2 Desa Belawang.
Dari pemantauan itu nampak masyarakat begitu antusias mengikuti jalannya pemilihan.
Beberapa warga diminta tanggapannya menilai, pilkades melalui sistem E-Voting memiliki keunggulan tersendiri.
Selain itu, simpel dan mudah juga hasilnya tak bisa dimanipulasi.
Karenanya, mereka mengharapkan akan datang pilkades melalui sistem E-Voting diterapkan secara merata ke seluruh desa dan pemerintah daerah bersedia membelikan alatnya.
“Kami berharap mudah-mudahan pada pemilihan yang akan datang seluruh desa sudah bisa melaksanakan melalui alat E-Voting ini,” tutur M Arsyad, salah seorang pemilih di TPS 1 Desa Beringin Jaya Kecamatan Anjir Muara.
Harapan sama juga disampai Ruzain (32) dan Lazuardi (49). Sementara itu, salah seorang pemilih di TPS 3 Desa Anjir pasar Kota II Kecamatan Anjir Pasar, Misbah menilai, proses pilkades melalui E-Voting sangat mudah dan simpel.
Wanita berusia 33 tahun itu mengatakan, tinggal pencet alat verifikasi dengan masukan KTP di Smart Reader, selanjutnya keluar pengganti KTP dan dimasukan ke alat generator Smart Vtoken.
Terkait harapan penyediaan alat Evoting untuk semua desa, Ketua DPRD Batola Saleh menyambut positif.
Karena proses pilkades tersebit hanya berjalan enam tahun sekali, ujar dia, sehingga ke depannya akan dipikirkan lebih lanjut sembari melihat kemampuan keuangan daerah.
Ditambahkan Basuki salah seorang anggota Komisi 1 DPRD Batola menyatakan, sependapat dengan keinginan masyarakat dan pihak DPRD sendiri juga memikirkan hal yang sama.
Bahkan, jelas dia, pihaknya berpandangan sistem pemilihan yang semacam ini pantasnya diterapkan bukan hanya di pilkades, namun juga di pileg atau pilkada.
Terpisah, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS berpandangan, untuk pelaksanaan pileg tidak memungkinkan untuk diterapkan, namun yang memungkinkan pada pilbup 2024 mendatang agar hasilnya lebih jurdil dan objektif.
“Kenapa saya gigih memperjuangkan pilkades serentak melalui E-Voting ini kendati dalam situasi refocusing, salah satu harapan agar hasilnya objektif,” paparnya.
Dia berharap, pada Pilkada 2024 mendatang bisa menggunakan sistem E-Voting serta didukung KPU dan DPRD terkait anggarannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Pemantauan dilaksanakan di gelombang II, Selasa (25/5), meliputi Kecamatan Anjir Muara, Anjir Pasar, Wanaraya, dan Belawang dengan total 47 desa masing-masing 14 desa di Anjir Pasar, 15 desa di Anjir Muara, dan masing-masing sembilan desa di Kecamatan Wanaraya dan Belawang.
Bupati dan Forkopimda melakukan pemantauan di Kecamatan Anjir Pasar dengan sampel pemantauan TPS 1 Desa Beringin Jaya dan TPS 1 Desa Anjir Muara Lama.
Selain itu rombongan bupati juga melakukan pemantauan di Kecamatan Anjir Muara tepatnya di TPS 3 Desa Anjir Pasar Kota II.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) H Rahmadian Noor dan para pimpinan SKPD melakukan pemantauan di Kecamatan Wanaraya tepatnya di TPS 1 dan 2 Desa Kolam Kanan, TPS 1 Desa Babat Raya, TPS 1 dan 2 Desa Kolam Kiri, TPS 1 dan 2 Desa Pinang Habang, serta TPS 1 Desa Waringin Kencana.
Sedangkan Sekdakab Batola H Zulkipli Yadi Noor bersama SKPD memantau di Kecamatan Belawang tepatnya di TPS 1 dan 2 Desa Bambangin, TPS 1 dan 2 Desa Parimata, dan TPS 2 Desa Belawang.
Dari pemantauan itu nampak masyarakat begitu antusias mengikuti jalannya pemilihan.
Beberapa warga diminta tanggapannya menilai, pilkades melalui sistem E-Voting memiliki keunggulan tersendiri.
Selain itu, simpel dan mudah juga hasilnya tak bisa dimanipulasi.
Karenanya, mereka mengharapkan akan datang pilkades melalui sistem E-Voting diterapkan secara merata ke seluruh desa dan pemerintah daerah bersedia membelikan alatnya.
“Kami berharap mudah-mudahan pada pemilihan yang akan datang seluruh desa sudah bisa melaksanakan melalui alat E-Voting ini,” tutur M Arsyad, salah seorang pemilih di TPS 1 Desa Beringin Jaya Kecamatan Anjir Muara.
Harapan sama juga disampai Ruzain (32) dan Lazuardi (49). Sementara itu, salah seorang pemilih di TPS 3 Desa Anjir pasar Kota II Kecamatan Anjir Pasar, Misbah menilai, proses pilkades melalui E-Voting sangat mudah dan simpel.
Wanita berusia 33 tahun itu mengatakan, tinggal pencet alat verifikasi dengan masukan KTP di Smart Reader, selanjutnya keluar pengganti KTP dan dimasukan ke alat generator Smart Vtoken.
Terkait harapan penyediaan alat Evoting untuk semua desa, Ketua DPRD Batola Saleh menyambut positif.
Karena proses pilkades tersebit hanya berjalan enam tahun sekali, ujar dia, sehingga ke depannya akan dipikirkan lebih lanjut sembari melihat kemampuan keuangan daerah.
Ditambahkan Basuki salah seorang anggota Komisi 1 DPRD Batola menyatakan, sependapat dengan keinginan masyarakat dan pihak DPRD sendiri juga memikirkan hal yang sama.
Bahkan, jelas dia, pihaknya berpandangan sistem pemilihan yang semacam ini pantasnya diterapkan bukan hanya di pilkades, namun juga di pileg atau pilkada.
Terpisah, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS berpandangan, untuk pelaksanaan pileg tidak memungkinkan untuk diterapkan, namun yang memungkinkan pada pilbup 2024 mendatang agar hasilnya lebih jurdil dan objektif.
“Kenapa saya gigih memperjuangkan pilkades serentak melalui E-Voting ini kendati dalam situasi refocusing, salah satu harapan agar hasilnya objektif,” paparnya.
Dia berharap, pada Pilkada 2024 mendatang bisa menggunakan sistem E-Voting serta didukung KPU dan DPRD terkait anggarannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021