Petani dari kelompok Karya Bersama di Desa Shabah, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan mampu hasilkan bawang merah 8,4 ton perhektar. 

"Bawang merah yang menjadi salah satu komoditas pertanian kebanggaan Kabupaten Tapin masih jalan kita tanam, hari ini panen perdana di Tahun 2021. Untuk harga di pasaran sekitar Rp. 32 Ribu," ujar Bupati Tapin, HM Arifin Arpan saat melaksanakan panen secara simbolis. Rabu, di Desa Shabah, Kecamatan Bungur. 

Kepala Dinas Pertanian Tapin, Wagimin mengatakan sampai bulan Mei ini bawang merah baru bisa ditanam di Desa Shabah seluas empat hektar, saat tiba musim kemarau pemerintah daerah akan mendorong para petani untuk menanam bawang di daerah potensial. 

"Penen tahun ini di tanah seluas empat hektar di Desa Shabah Kecamatan Bungur hasil produktivitas nya sangat baik, tadi sudah kita konversi dengan BPS (Badan Pusat Statistik) hasilnya 8,4 ton perhektar," ujarnya. 

Wilayah potensial yang dimaksud Wagimin yaitu di Kecamatan Bungur, Tapin Selatan, Binuang dan Hatungun. Dikatakannya di Tapin  total luas tanam untuk pengembangan bawang merah ada sekitar 400 hektar. 

"Dikatakan Bapak Ferry dari Jawa Barat, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia yang sudah beberapa kali ke Tapin melihat bahwa mutu bawang merah di Tapin tidak kalah seperti yang ada di Jawa," ujarnya. 

Adapun kendala, tanam bawang merah masih belum bisa maksimal diantaranya dikarenakan  petani di Tapin masih belum mampu mengolah bibit maka mengharuskan untuk membeli setiap tahunnya. 

" Selain itu para petani masih bergantung dengan program bantuan, karena modal bawang merah cukup besar, bibitnya saja untuk satu hektar memerlukan 1 ton, anggap saja paling murah perkilogram Rp 25 Ribu. Rata rata untuk bibit saja memakan ongkos Rp. 47 Juta, belum pupuk dan pengolahan lahan," ujarnya. 

 
Bupati Tapin dan Kepala Dinas Pertanian berkomonikasi dengan salah satu petani bawang merah di Desa Shabah (ANTARA / Muhammad Fauzi Fadilah)


Dikatakannya, Dinas Pertanian Tapin ke depan akan terus mengembangkan bawang merah sampai mampu tanam maksimal dan membanjiri pasar pasar di Indonesia. 

"Kemarin dikasih bibit sebanyak tujuh kwintal kotor dan setelah dibersihkan dapat lima kwintal yang bisa di taman. Alhamdulillah sampai saat ini berhasil aja, untung aja," ujar Badriah, salah satu petani bawang di Desa Shabah itu. 

Saat ini bawang merah di Tapin hanya dilakukan tanam setiap satu tahun sekali pada saat selesai panen padi tepatnya saat musim kemarau. 
 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021