Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta para pengelola objek wisata untuk meningkatkan serta memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di Jakarta, Minggu, mengatakan kecelakaan perahu di objek wisata Waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah, harus menjadi pelajaran.
Perahu wisata yang mengangkut 20 penumpang tenggelam di Waduk Kedung Ombo. Sebanyak 11 orang berhasil diselamatkan, 6 orang ditemukan meninggal dan 3 lainnya masih dalam pencarian.
"Turut berduka atas kejadian itu. Peristiwa ini harus menjadi pelajaran ke depan dan harus ada evaluasi secara menyeluruh. Disparbud seharusnya menjamin keselamatan masyarakat yang berwisata," kata LaNyalla.
Ia pun menyarankan lokasi wisata ditutup dahulu guna mendukung proses pencarian korban. Selain itu, ia meminta pengelola bertanggungjawab sepenuhnya.
"Kedua evaluasi SOP keselamatan. Pastikan yang naik perahu semua memakai pelampung, kapasitas perahu juga dibatasi, jangan sampai kelebihan muatan," katanya.
Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta aparat mengusut lebih jauh insiden tersebut. Indikasi adanya "human error" perlu dipastikan dan siapapun itu harus mempertanggungjawabkannya.
"Kalau dilihat dari kejadiannya, kemungkinan besar ada unsur keteledoran manusia. Kita minta bawa ke proses hukum sesuai aturan yang ada," katanya.
Menurut LaNyalla, sejumlah tempat wisata air kerap mengabaikan standar keamanan untuk pengunjung. Oleh karena itu, ia meminta agar unsur keselamatan ini dimasukkan sebagai syarat penting dalam perizinan.
"Saya sudah hubungi beberapa anggota DPD yang ada di dapilnya masing-masing. Saya minta mereka pantau dan tinjau wisata-wisata air di daerahnya. Mereka harus pastikan standar keselamatan pengunjung diterapkan dengan benar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di Jakarta, Minggu, mengatakan kecelakaan perahu di objek wisata Waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah, harus menjadi pelajaran.
Perahu wisata yang mengangkut 20 penumpang tenggelam di Waduk Kedung Ombo. Sebanyak 11 orang berhasil diselamatkan, 6 orang ditemukan meninggal dan 3 lainnya masih dalam pencarian.
"Turut berduka atas kejadian itu. Peristiwa ini harus menjadi pelajaran ke depan dan harus ada evaluasi secara menyeluruh. Disparbud seharusnya menjamin keselamatan masyarakat yang berwisata," kata LaNyalla.
Ia pun menyarankan lokasi wisata ditutup dahulu guna mendukung proses pencarian korban. Selain itu, ia meminta pengelola bertanggungjawab sepenuhnya.
"Kedua evaluasi SOP keselamatan. Pastikan yang naik perahu semua memakai pelampung, kapasitas perahu juga dibatasi, jangan sampai kelebihan muatan," katanya.
Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta aparat mengusut lebih jauh insiden tersebut. Indikasi adanya "human error" perlu dipastikan dan siapapun itu harus mempertanggungjawabkannya.
"Kalau dilihat dari kejadiannya, kemungkinan besar ada unsur keteledoran manusia. Kita minta bawa ke proses hukum sesuai aturan yang ada," katanya.
Menurut LaNyalla, sejumlah tempat wisata air kerap mengabaikan standar keamanan untuk pengunjung. Oleh karena itu, ia meminta agar unsur keselamatan ini dimasukkan sebagai syarat penting dalam perizinan.
"Saya sudah hubungi beberapa anggota DPD yang ada di dapilnya masing-masing. Saya minta mereka pantau dan tinjau wisata-wisata air di daerahnya. Mereka harus pastikan standar keselamatan pengunjung diterapkan dengan benar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021