Bencana banjir besar menerjang enam desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan menelan satu korban jiwa pada Minggu.
Kapolsek Satui AKP Parman mengatakan korban bernama Habruddin Nor (70) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Desa Sinar Bulan RT 03 No 23.
"Korban pertama kali ditemukan dalam kamar ketika tetangga korban hendak mengantarkan teh hangat dan air minum, dimana korban tetap bertahan di rumah meski kebanjiran," terang Parman.
Sebelumnya korban menolak dievakuasi setelah banjir menerjang pada Kamis (13/5). Dia tetap bertahan di rumah meski warga lainnya telah mengungsi.
Menurut keterangan tetangganya, ungkap Parman, diperkirakan korban baru saja meninggal sesaat sebelum ditemukan lantaran pada Sabtu (15/5) malam warga masih melihat korban di jendela.
"Diperkirakan korban meninggal karena terjatuh dari tempat tidur lalu terendam air yang masih mengenangi lantai rumah," bebernya.
Atas jatuhnya korban jiwa dari peristiwa banjir tersebut, Parman kembali mengingatkan masyarakat untuk bersedia dievakuasi jika kondisi rumah tidak memungkinkan lagi untuk bertahan.
"Air saat ini memang berangsur surut, namun dengan kondisi masih terjadinya hujan sewaktu-waktu banjir bisa saja terjadi lagi. Untuk itu, masyarakat diminta waspada dan tetap siaga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kapolsek Satui AKP Parman mengatakan korban bernama Habruddin Nor (70) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Desa Sinar Bulan RT 03 No 23.
"Korban pertama kali ditemukan dalam kamar ketika tetangga korban hendak mengantarkan teh hangat dan air minum, dimana korban tetap bertahan di rumah meski kebanjiran," terang Parman.
Sebelumnya korban menolak dievakuasi setelah banjir menerjang pada Kamis (13/5). Dia tetap bertahan di rumah meski warga lainnya telah mengungsi.
Menurut keterangan tetangganya, ungkap Parman, diperkirakan korban baru saja meninggal sesaat sebelum ditemukan lantaran pada Sabtu (15/5) malam warga masih melihat korban di jendela.
"Diperkirakan korban meninggal karena terjatuh dari tempat tidur lalu terendam air yang masih mengenangi lantai rumah," bebernya.
Atas jatuhnya korban jiwa dari peristiwa banjir tersebut, Parman kembali mengingatkan masyarakat untuk bersedia dievakuasi jika kondisi rumah tidak memungkinkan lagi untuk bertahan.
"Air saat ini memang berangsur surut, namun dengan kondisi masih terjadinya hujan sewaktu-waktu banjir bisa saja terjadi lagi. Untuk itu, masyarakat diminta waspada dan tetap siaga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021