Khatib ustadz Mardi berpendapat, rentiner pelaku ekonomi bersifat riba yang Allah perangi dan Dia (Allah) miskinkan pada hari kemudian.

"Rentiner yang berpura-pura menolong orang, padahal sebaliknya, ujar ustadz Mardi dalam khutbah di Masjid Su'ada Desan Aluan Mati (173 kilometer utara Banjarmasin) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, sebelum shalat Jumat (14/5).

Oleh karena itu, ustadz yang pengajar pada pesantren di Aluan Sumur- Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa HST tersebut mengingatkan kaum Muslim terutama jemaah Jumat Masjid Su'ada agar tidak melakukan perbuatan riba.

"Memang dalam sistem perekonomian Islam menganjurkan untuk tolong menolong dalam keperluan keuangan atau utang piutan," tapi bukan cara riba (bunga atau bunga berbunga)," ujarnya.

"Oleh sebab itu, jauhilah intang yang berbunga itu. Jika tidak menjauhi akan mendapatkan azab di alam akhirat kelak," lanjutnya.
Suasan jemaah Masjid Su'ada Desa Aluan Mati (173 kilometer utara Banjarmasin) Kecamatan Batu Benawa (pinggiran Pagunungan Maratus) Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel sebelum shalat Jumat 14/5). (Syamsuddin Hasan)

Dalam khutbahnya tersebut, khatib sekelumit mengutip peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw yang melihat seseorang dimakan kalajengking. "Ketika itu Malaikat Jibril menerangkan bahwa orang yang dimakan kalajengking tersebut selagi hidup di dunia melakukan riba," kutipnya.

Sebaliknya bagi orang menolong atau memberikan "sadaqah" (sedekah) dengan tulus ikhlas akan mendapatkan ganjaran berupaya kekayaan dari Allah SWT di alam akhirat kelak, demikian Mardi.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021