Kepolisian Resor Barito Kuala (Polres Batola), Kalimantan Selstan  melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021, Rabu (5/5). 

Apel berlangsung di halaman Mapolres tersebut dipimpin langsung Bupati Batola Hj Noormiliyani AS didampingi Kapolres AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif  dan Dandim 1005 Marabahan Letkol Arm Ari Priyudono.

Apel juga dihadiri SKPD terkait ditandai penyematan tanda pasukan kepada masing-masing personil yang akan bertugas baik anggota TNI, Polri, Satpol-PP, Dishub dan lainnya. 

“Tahun 2021 ini pemerintah memutuskan melarang kegiatan mudik selama 12 hari sejak tanggal 6 hingga 17 Mei,” papar Bupati Noormiliyani saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Substandi dari kebijakan pelarangan tersebut, lanjut bupati, untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19, dimana setiap pelaksanaan libur panjang selalu terjadi peningkatan penyebaran COVID-19 yang cukup signifikan. 

Kendati dari kenyataan yang ada, sebut dia,  masyarakat telah melaksanakan mudik sebelum tanggal pelarangan.  
Dikatakan, saat ini pemerintah masih terus berjuang menekan laju perkembangan COVID-19 dengan berbagai kebijakan antara lain pendisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan (3M), kegiatan vaksinasi, dan terakhir PPKM Mikro.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah itu, jelas dia,  dinilai cukup efektif yang diikuti terjadinya penurunan transmisi penyebaran COVID-19 akhir-akhir ini. 

Hanya saja, ungkap dia, adanya keberhasilan diharapka tidak menjadikan lengah dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Diingatkan bupati,  kegiatan-kegiatan keagamaan, utamanya pada Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H harus dilakukan dengan penerapan prokes yang ketat sesuai Surat Edaran Menteri Agama. 

Dengan harapan, terang bupati,  kejadian di India terkait ritual keagamaan Umat Hindu di Sungai Gangga tanpa menerapkan prokes yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tertular dan dinyatakan positif COVID-19 harus menjadikan pengalaman serta cermin agar tidak lengah. 

Pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2021, bupati mrnyarankan, agar mengedepankan kegiatan pencegahan didukung deteksi dini dan penegakan hukum dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H dan tetap menerapkan prokes, sehingga masyarakat dapat merayakan dengan rasa aman dan nyaman. 

Berdasarkan analisa dan evaluasi Operasi Ketupat tahun 2020, sambung dia, gangguan kamtibmas secara umum termasuk curat dan curas mengalami kenaikan sedangkan untuk kasus-kasus yang meresahkan masyarakat lainnya seperti curas bersenpi, curanmor, anirat, mengalami penurunan demikian juga kecelakaan dan pelanggaran  lalu-lintas juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Pengamanan itu, papar dia,  tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan under estimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi dimasa pandemi COVID-19 saat ini dan  jangan sampai kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H menimbulkan kluster-kluster baru penyebaran COVID-19.
Bupati Barito Kuala Hj Noormiliyani AS memimpin pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2021, Rabu (5/5).Foto:Antaraness Kslsel/Prokominda Batlla.

Pewarta: Arianto

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021