Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah segera menuntaskan konversi dari minyak ke gas pada lima kabupaten di Kalimantan Selatan yang hingga kini belum mendapatkan jatah konversi.

Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Utara H Syamsuri Arsyad di Amuntai, Jumat mengatakan, berdasarkan informasi konversi di daerahnya dilaksanakan pada 2015 ini.

Kepala Dinas Kehutanan, Perkebunan, Energi dan Mineral HSU Rusnaidy mengatakan belum menerima surat resmi kapan pelaksanaan konversi Minyak Tanah (mitan) ke elpiji tiga kilogram ini.

"Surat terakhir dari Kementerian ESDM menyatakan konversi dilaksanakan di 2015, namun tanggal dan bulan berapa, kita belum tahu pasti," kata Rusnaidy.

Ia menambahkan, jika kouta paket yang diusulkan di 2013 kemaren sebanyak 73.238 paket, ternyata berubah menjadi 61.050 kepala keluarga, setelah di data kembali oleh pihak ketiga PT Kencana Mandiri Ulinusantara pada akhir 2014.

Rusnaidy menyatakan, cukup puas melihat jumlah paket konversi hasil pendataan ulang ini, karena dari sekitar 55 ribu kepala di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sudah masuk pendataan.

"Sisanya sekitar 6000 paket diperuntukan bagi usaha kecil menegah," katanya.

Ia berharap semua pelaku usaha kecil menegah, seperti pedagang kaki lima dan para perajin sudah masuk semua dalam pendataan ini, sebab jika tidak tentu warga dirugikan.

Dikatakannya, dari Kementerian ESDM tidak disebutkan kriteria khusus warga masyarakat yang berhak menerima paket konversi, berupa kompor dan tabung gas tersebut.

"Semua warga berhak mendapatkan paket konversi tidak memandang status ekonominya" terangnya.

Selain pendataan, juga sudah dilaksanakan kegiatam edukasi dan sosialisasi program konversi ini ke desa dan kecamatan.

Amiruddin dari Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah HSU mengatakan sasaran program konversi mitan ke LPG 3 kilo ini adalah rumah tangga dan UKM.

Ia menginformasikan jika di Kabupaten HSU terdapat 20.000 UKM sedangkan dari hasil pendataan terakhir alokasi paket konversi bagi UKM hanya sekitar 6000 paket.

Amiruddin berharap pembagian paket bisa merata sebab jika tidak akan menimbulkan gejolak.

Kabupaten Hulu Sungai Utara masuk program konversi mitan ke LPG 3 kilo bersama empat kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan yang belum konversi yakni Tabalong, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Dia menjelaskan, semestinya Kabupaten HSU sudah memulai konversi ini pada 2013, namun karena alasan tertentu program konversi di Kalsel pada tahun itu terhenti sehingga kerap terjadi kelangkaan mitan di HSU karena dijual pedagang ke daerah konversi.

Pemkab HSU melalui aparat kepolisian dan satpol PP secara berkala harus berjaga diperbatasan untuk merazia pedagang yang melarikan mitan ke kabupaten tetangga yang sudah konversi lebih dulu yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Selatan.

Sementara jelang konversi di lima kabupaten di Kalsel ini, pemerintah telah menaikan harga LPG 3 kilo dari dan 12 kilo.

Pihak Diskuperindah HSU menyebutkan kenaikan harga LPG 3 kilo dari Rp18 ribu per tabung menjadi Rp20 ribu per tabung.

Sedangkan harga LPG 12 kilo naik dari Rp145 ribu pertabung menjadi Rp150 ribu per tabung.

Berbanding terbalik dengan harga mitan, menjelang konversi harga mitan justru turun diduga karena banyaknya pasokan mitan oleh Pertamina jelang konversi.

Harga minyak tanah yang biasanya Rp8 ribu hingga Rp9 ribu, turun menjadi Rp7.500 perliter.

"Dengan dimulainya konversi mitan ke LPG 3 kilo maka subsidi pada mitan akan dicabut sehingga harga mitan ditingkat pengecer bisa mencapai Rp13 ribu perliter" Kata Syamsuri dari Diskuperindamg HSU.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015