Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Murlan mengaku galau melihat macam-macam jajanan anak sekolah, karena mengkhawatirkan dampak kesehatannya.
"Macam-macam dan warna-warni jajanan anak sekolah, terus terang membuat kita sangat galau. Apakah warna-warni itu memang dari zat pewarna makanan atau tidak," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Karena itu, mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin itu, pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk bersama melakukan pemeriksaan jajanan.
"Rencananya mau kita lakukan sama-sama nanti pengawasan dan pemeriksaan kesehatan jajanan yang biasa mangkal di sekolah," ucapnya.
Menurut dia, hal ini perlu dilakukan karena banyak sekali jajanan sekolah yang dikhawatirkan kesehatannya, hingga nanti berakibat membawa penyakit bagi anak didik.
"Apalagi anak didik kita yang tingkat sekolah dasar (SD), itu pagi-pagi sudah banyak yang makan jajanan di sekolah, bahkan ada yang beli jajanan es," ungkapnya.
"Hal itu yang menjadi kegalauan," ucapnya, Sebab itu, dia mengharap tidak hanya pihak sekolah, tapi orangtua dan masyarakat untuk ikut mengawasi kebersihan dan kesehatan jajanan yang biasa mangkal di sekolah.
Ia berharap, Dinas Kesehatan dan BPOM untuk intensif melakukan pengawasan dan pengambilan sample jajanan sekolah, sehingga benar-benar memenuhi unsur kesehatan apabila dikosumsi anak-anak didik.
Sebab, kata dia, jumlah sekolah khusus tingkat sekolah dasar (SD) di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin ini sekitar 60 buah, dan sebagian besar ada jajanan sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Macam-macam dan warna-warni jajanan anak sekolah, terus terang membuat kita sangat galau. Apakah warna-warni itu memang dari zat pewarna makanan atau tidak," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
Karena itu, mantan Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin itu, pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk bersama melakukan pemeriksaan jajanan.
"Rencananya mau kita lakukan sama-sama nanti pengawasan dan pemeriksaan kesehatan jajanan yang biasa mangkal di sekolah," ucapnya.
Menurut dia, hal ini perlu dilakukan karena banyak sekali jajanan sekolah yang dikhawatirkan kesehatannya, hingga nanti berakibat membawa penyakit bagi anak didik.
"Apalagi anak didik kita yang tingkat sekolah dasar (SD), itu pagi-pagi sudah banyak yang makan jajanan di sekolah, bahkan ada yang beli jajanan es," ungkapnya.
"Hal itu yang menjadi kegalauan," ucapnya, Sebab itu, dia mengharap tidak hanya pihak sekolah, tapi orangtua dan masyarakat untuk ikut mengawasi kebersihan dan kesehatan jajanan yang biasa mangkal di sekolah.
Ia berharap, Dinas Kesehatan dan BPOM untuk intensif melakukan pengawasan dan pengambilan sample jajanan sekolah, sehingga benar-benar memenuhi unsur kesehatan apabila dikosumsi anak-anak didik.
Sebab, kata dia, jumlah sekolah khusus tingkat sekolah dasar (SD) di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin ini sekitar 60 buah, dan sebagian besar ada jajanan sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015