Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Bulog Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, memperkirakan musim panen petani di sejumlah daerah Kotabaru dan Tanah Bumbu, mundur dari biasanya yakni, Maret-April menjadi April-Mei.


"Mundurnya musim panen, salah satu faktornya karena musim hujan yang terlambat," kata Kepala Bulog Kotabaru Rony Hardianto, di Kotabaru, Kamis.

Meski terjadi kemunduran musim panen, Rony memastikan, stok beras di gudang Bulog untuk kebutuhan rumah tangga miskin dan yang lainnya, cukup tidak ada masalah.

Saat ini, di gudang masih ada stok 900 ton beras, 600 ton untuk kebutuhan raskin untuk di Kabupaten Kotabaru, dan 300 ton untuk raskin di Kabupaten Tanah Bumbu.

Jumlah tersebut, kata dia, cukup untuk menutupi kebutuhan raskin dan yang lainnya di dua kabupaten selama tiga bulan kedepan.

"Apabila masih kurang, Bulog siap mandatangkan beras dari Hulu Sungai, apabila masih tetap kurang, Bulog akan mendatangkan beras dari Sulawesi," tuturnya.

Oleh karenany, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan beras, karena Bulog siap untuk mnyediakan semua kebutuhan beras apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Bahkan saat ini dalam kondisi katanya harga beras di daerah lain mahal, Bulog siap untuk melakukan operasi pasar, apabila diminta pemerintah," terang Rony.

Sementara itu, di sejumlah daerah di Kotabaru, harga beras beberapa pekan terakhir mengalami lonjakan signifikan.

"Biasanya harga beras berkisar Rp7.000-Rp8.000 per kilogram, tetapi belakangan ini mencapai Rp10.000-Rp11.000 per kilogram, untuk kualitas sedang," kata seorang ibu rumah tangga di Kotabaru, Ummi Bisri.

Umi Bisri memperkirakan, dua bulan lagi tanaman padi sawahnya dan para tetangganya akan mulai panen.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015