Mataram, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan empat kelompok kegiatan dalam rangka menyambut "Tambora Menyapa Dunia" yakni peringatan dua abad meletusnya gunung Tambora, 10-11 April 2015.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di Mataram, Rabu mengatakan peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora yang terjadi pada bulan April 1815 itu akan dipusatkan di kawasan Gunung Tambora di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima.

"Jadi dari sejumlah kegiatan itu, kita akan sebar di seluruh kabupaten/kota, sehingga tidak terpusat di dua kabupaten itu," katanya.

 Menurut dia, kegiatan peringatan 200 tahun meletusnya Gunung Tambora ini merupakan bagian dari target Pemerintah Provinsi NTB dalam rangka meningkatkan target kunjungan wisatawan, yakni dua juta orang.

"Karena nanti diperkirakan kegiatan ini akan dihadiri 15 ribu orang, termasuk wisatawan nusantara dan mancanegara," jelasnya.

Adapun kelompok kegiatan yang telah disiapkan kata Faozal terbagi empat jenis, yakni pertama bhakti sosial dan pengembangan ekonomi kreatif sebagai awal kegiatan, adalah menyelenggarakan operasi katarak dan bibir sumbing, penghijauan hutan kawasan Tambora oleh pecinta lingkungan bersama Dinas Kehutanan.

Selanjutnya, pameran produk unggulan seperti kopi Tambora dan pasar rakyat serta pesta kuliner yang puncak acaranya di Desa Doro Ncanga.

Kegiatan kedua yakni berbasis seni dan budaya. Seluruh sanggar di lingkar Tambora akan diperkenalkan termasuk menyajikan musik country konvensional dan modern, hingga upacara selamatan laut di kawasan Samota (Satonda, Moyo, Tambora) yang dijadwalkan diluncurkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).

Termasuk, akan dilakukan pawai budaya pada 1 April 2015, Jambore Seni dan Budaya di Dusun Pancasila.

Berikutnya, kegiatan ketiga yakni seminar dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dijadwalkan mulai 20 Maret 2015 berupa seminar pariwisata untuk menciptakan citra Tambora.

"Juga nanti ada seminar arkeologi di Bima 9 April 2015, peluncuran kembali buku La Hami, pameran arkeologi dan museum 7-9 April 2015," katanya.

Selan itu juga ada seminar arsitektur landscape tentang vulkanologi, 9-12 Agustus 2015 dan pameran foto yang sengaja dijadwalkan setelah puncak peringatan agar dapat melibatkan para fotografer yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Sedangkan, kegiatan keempat berupa sport adventure untuk minat khusus. Yaitu Tambora Bike yang berlangsung empat hari 8-11 April 2015 menyusuri jalanan dari Lombok sampai Dompu, Mount Tambora Ultra Trail Run 7-11 April 2015, Tambora Chalenge (Trans Sumbawa) yang juga sama waktu penyelenggaraannya, 7-11 April 2015.

"Ada pula lari 10 K di Dompu 5 April 2015, Sepeda Gunung Nusantara 10 April 2015, pacuan kuda di Bima yang memiliki kekhasannya menggunakan joki cilik (anak-anak) di Bima dan Dompu dalam waktu yag berbeda. Bahkan juga ada atraksi menangkap Sapi menggunakan laso," tambahnya.

Dia mengatakan, untuk kegiatan lainnya juga terdapat Trabas Tambora oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 4-5 April 2015, Ekspedisi Selebriti Mendaki Tambora 1 Juni 2015, Tambora Savana Run 31 Mei 2015 dan Lakey Kite Surf Exhibition Camp di pantai Lakey Kecamatan Huu Dompu 21-23 Agustus 2015.

Untuk kepentingan puncak acaranya, Pemerintah Provinsi NTB, tambahnya juga mengantisipasi ketersediaan kamar penginapan yang masih terbatas. Salah satunya, pemerintah mendatangkan hotel terapung dengan kapasitas 150 kamar, termasuk menggunakan fasilitas base camp perusahaan kayu yang ada di Calabai di kaki Gunung Tambora, serta meminta bantuan polisi dan TNI untuk menyediakan tenda berukuran raksasa.

"Kita juga akan menyiapkan MCK umum di lokasi utama, sehingga masyarakat dan tamu yang datang tidak kesulitan mencari MCK," katanya.

Namun, sebelum itu, kata Faozal, pihaknya akan melakukan pencanangan Obyek Wisata Bersih di Pelabuhan Penyeberangan Bangsal Lombok Utara pada 28 Pebruari yang merupakan lokasi datang dan perginya wisatawan ke kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Bahkan setelah itu, pihaknya juga melakukan observasi lokasi di kawasan Tambora.

Sedangkan, untuk pembiayaan seluruh kegiatan, menurut Faozal ditanggung pemerintah daerah melalui APBD provinsi, dan kabupaten/kota, termasuk melalui dana sponsor yang ikut berpartispasi dalam peringatan meletusnya Gunung Tambora./e

Pewarta: Nur Imansyah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015