Puluhan warga Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) mendatangi DPRD, Kamis.

Kedatangan warga Sungai Tabuk yang diterima Wakil Ketua DPRD Kalsel, H Riswandi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, meminta dewan tingkat provinsi memfasilitasi mereka terkait persoalan dengan ExxonMobil.

Pasalnya aktivitas perusahaan yang menggunakan fasilitas penanaman modal asing (PMA) itu dianggap cukup mengganggu kenyamanan dan ketenangan warga Sungai Tabuk, terutama pada malam hari.

Karena kegiatan pengeboran dalam rangka eksploirasi gas metan itu membuat bising suasana, walau letaknya relatif jauh dengan kawasan pemukiman penduduk, tutur juru bicara warga tersebut, H Saruji.

Melalui juru bicaranya yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Banjar itu, Warga Sungai Tabuk tersebut juga meminta perhatian perusahaan yang beroperasi di wilayahnya, seperti dalam rekrutmen tenaga kerja agar melibatkan penduduk setempat.

Selain itu, terkait dengan Corporate social responsibility (CSR), perusahaan tersebut juga agar lebih memperhatikan/mengutamakan desa dan penduduk sekitar tempat mereka beroperasi.  

"Kami sudah melakukan demo ke Martapura, ibukota Kabupaten Banjar (40 Km dari Banjarmasin), tapi Pak Bupati seakan tak peduli. Oleh karena itu kami datang ke DPRD Kalsel, untuk minta difasilitasi," demikian Saruji.

Menanggapi permintaan warga Sungai Tabuk tersebut, anggota DPRD Kalsel dua periode dari PKS itu, menyatakan, pada prinsipnya siap memfasilitasi sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku.

"Kami siap memfaslitasi dan memperjuangkan aspirasi warga sejauh sesuai dengan kebenaran dan manakala sudah menemui jalan buntu dalam pembicaraan bersama DPRD dan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat," tandasnya.

Perundingan atau pembicaraan bersama DPRD dan Pemkab itu terlebih dahulu penting, agar saat DPRD Kalsel turun tangan tidak dianggap terlalu jauh mencampuri urusan otonomi daerah Pemkab Banjar, demikian Riswandi.

Atas saran wakil rakyat dari PKS tersebut, warga Sungai Tabuk yang semula mau datang ratusan orang ke DPRD Kalsel itu, akhirnya kembali pulang, tanpa ada kegaduhan sedikitpun.

Namun guna mengantisipasi keamaman dan kemungkinan terjadi sesuatu yang tak diinginkan, sejumlah anggota polisi terlebih dahulu siap berada di halaman "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel). (shn/B)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011