Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Sumberdaya Air dan Drainase Kota Banjarmasin, Muryanta menyatakan, pihaknya terus berjuang untuk memperbaiki drainase (selokan air) di daerah ini dengan anggaran yang minim.


"Alokasi anggaran untuk perbaikan drainase dan pembangunan drainase baru masih minim dari yang dibutuhkan saat ini, sehingga harus berjuang keras untuk memaksimalkan," katanya saat di Balaikota Banjarmasin, Selasa.

Menurut dia, dari permasalahan drainase, baik perbaikan dan pembangunan baru di daerah ini, setiap tahunnya anggaran di APBD hanya bisa memenuhi sekitar satu persennya saja.

"Sebagaimana tahun ini, hanya dialokasikan sebesar Rp10 miliar saja, padahal perbaikan dan pembangunan drainase baru masih sangat banyak," tuturnya.

Sejauh ini, lanjutnya, anggaran Rp10 miliar tersebut hanya bisa untuk pembangunan enam paket drainase baru dan empat paket perawatan atau perbaikan drainse lama.

Karena itu, tidak semua permasalahan drainse di daerah ini bisa tertangani sesuai harapan, sebab kalau melihat besaran anggaran setiap tahun, ini perlu waktu panjang hingga puluhan tahun baru terpenuhi drainase standar untuk seluruh kota.

"Tapi bukan berarti waktu puluhan tahun itu sebagai patokan, sebab bisa saja dalam waktu sepuluh tahun atau dua puluh tahun semuanya bisa tercapai," ujarnya.

"Sebab dulu kita mempredeksikan pembangunan siring Sungai Martapura bisa sampai 25 tahun baru selesai dengan ketahanan APBD membiayainya, nyatanya kini bisa dilihat baru berjalan enam tahun sudah begitu besar tercapainya. Nah, jadi tidak mesti," ucapnya.

Ia menyatakan, Pemkot terus berupaya mencari solusi pembiayaan untuk pembangunan sektor drainse ini baik di pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Karena, menurut dia, perbaikan atau pembangunan baru drainase itu penting untuk mengantisipasi terjadinya bencana genangan besar atau sampai musibah banjir.

Sebagai daerah yang letaknya di bawah permukaan laut, tuturnya, daerah Banjarmasin pastinya sangat berpotensi mengalami genangan, baik pada musim penghujan dan air laut pasang.

"Tapi untungnya daerah kita ini tidak akan lama terjadi genangan, dalam satu atau dua jam sudah bisa surut, tapi harus kita waspadai agar aliran air di drainase tidak mengalami mampet," ucap Muryanta.

Pewarta: Sukarli

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015