Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Haryanto SE berpendapat, inflasi yang terjadi dua bulan belakangan ini di provinsinya pertanda konsumsi rumah tangga daerah setempat sudah mulai menggeliat.

Wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengemukakan pendapat itu melalui WA-nya, Jumat (9/4) malam menjawab Antara Kalsel terkait inflasi di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut yang cenderung menaik.

"Yang perlu kita jaga inflasi pertahun jangan sampai melampaui lima persen," ujar mantan auditor pada Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia tersebut.

"Bila inflasi pertahunnya tidak melampaui lima persen berarti hal tersebut masih positif," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu.

Laki-laki kelahiran Rembang Purbalingga Tahun 1970 berbintang Aquarius tersebut mencatat di Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa, pada Tahun 2020 inflasi 1,68 persen.

Sementara Tahun 2021 di Kalsel pada Januari deflasi 0,176 persen, Februari inflasi 0,53 persen dan Maret lalu inflasi 0,09 persen, lanjut laki-laki berpenampilan lembut dan sederhana serta murah senyum itu mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi setempat.

Ia menambahkan, selama Tshun 2020 inflasi hanya 1,68 persen dan pertumbuhan ekonomi minus 1,81% (mengalami kontraksi) salah satu penyebab utamanya karena belanja/konsumsi minus juga.

"Konsumsi rumah tangga masih menjadi pendongkrak utama pertumbuhan ekomomi (sebesar 48,90 persen), meski efeknya menjadi penyebab inflasi," demikian Haryanto.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021