Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rikwanto menginstruksikan anggotanya untuk mempertebal penjagaan dan patroli menyikapi aksi terorisme di Gereja Katedral, Kota Makassar.
"Tentunya kita meningkatkan kesiagaan. Anggota semua bersiaga baik yang tugas pengamanan maupun patroli kita tingkatkan," terang dia di Banjarmasin, Minggu.
Meski begitu, Rikwanto meminta masyarakat tetap tenang dan pihaknya menjamin keamanan sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran secara berlebihan.
Secara khusus dia juga mengingatkan agar semua pihak tak menyebarkan konten terkait peristiwa bom bunuh diri di Makassar yang pada akhirnya berdampak tidak baik.
"Misalnya foto-foto atau video yang tidak etis dari kondisi para korban dan sebagainya, tolong jangan di-share di media sosial. Lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan para korban dan saling menguatkan," tuturnya.
Rikwanto mengakui, dalam upaya mencegah berkembangnya paham-paham yang dapat memecah belah persatuan bangsa, pihaknya telah menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Kalimantan Selatan yang sepakat memutus virus intoleransi.
Karena sikap intoleransi yang terus berkembang dapat berujung pada paham radikalisme dan akhirnya berujung aksi terorisme.
"Mari kita jaga Kalsel tetap kondusif dengan mencegah munculnya sikap intoleransi termasuk paham radikalisme atas nama agama. Karena aksi teror bukanlah suatu paham agama tertentu, sehingga ini musuh terhadap kemanusiaan yang harus diberantas," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Tentunya kita meningkatkan kesiagaan. Anggota semua bersiaga baik yang tugas pengamanan maupun patroli kita tingkatkan," terang dia di Banjarmasin, Minggu.
Meski begitu, Rikwanto meminta masyarakat tetap tenang dan pihaknya menjamin keamanan sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran secara berlebihan.
Secara khusus dia juga mengingatkan agar semua pihak tak menyebarkan konten terkait peristiwa bom bunuh diri di Makassar yang pada akhirnya berdampak tidak baik.
"Misalnya foto-foto atau video yang tidak etis dari kondisi para korban dan sebagainya, tolong jangan di-share di media sosial. Lebih baik kita berdoa untuk kesembuhan para korban dan saling menguatkan," tuturnya.
Rikwanto mengakui, dalam upaya mencegah berkembangnya paham-paham yang dapat memecah belah persatuan bangsa, pihaknya telah menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Kalimantan Selatan yang sepakat memutus virus intoleransi.
Karena sikap intoleransi yang terus berkembang dapat berujung pada paham radikalisme dan akhirnya berujung aksi terorisme.
"Mari kita jaga Kalsel tetap kondusif dengan mencegah munculnya sikap intoleransi termasuk paham radikalisme atas nama agama. Karena aksi teror bukanlah suatu paham agama tertentu, sehingga ini musuh terhadap kemanusiaan yang harus diberantas," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021