Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Polresta Banjarmasin melakukan penangkapan terhadap ratusan orang pria yang diduga preman di wilayah kota tersebut, karena perbuatan mereka meresahkan masyarakat.
"Ratusan orang itu ditangkap selama Januari 2015 ini, karena tidak memiliki identitas diri dan pekerjaan yang jelas, serta tubuh dipenuhi tato," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono Sik di Banjarmasin, Senin.
Ia mengatakan, dari data yang diterima dari Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, pria yang diduga preman itu berjumlah sebanyak 275 orang dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan.
Dari 275 orang yang diduga preman itu tujuh orang dilakukan pemeriksaan secara pidana karena tertangkap saat melakukan pesta minuman keras, membawa obat-obatan terlarang dan memilik senjata tajam tanpa izin.
Bukan itu saja, bagi yang tidak terkait dengan tindak pidana maka mereka hanya dilakukan pendataan dan pembinaan selanjutnya menandatangani surat pernyataan.
"Kita lakukan pendataan dan sidik jari terhadap ratusan orang yang ditangkap dan diduga sebagai preman itu agar ke depannya polisi bisa melakukan pengawasan terhadap mereka," ucapnya saat melakukan gelar perkara hasil operasi premanisme.
Wahyono terus mengatakan, di wilayah Kota Banjarmasin, dari hasil pengawasan ada sekitar tujuh titik rawan kriminalitas dan rawan premanisme.
"Tujuh titik rawan itu dalam bulan Februari ini akan bertambah karena itu hasil dari analisis anggota di lapangan," kata orang nomor satu dijajaran Polresta Banjarmasin itu.
Warga Banjarmasin, diimbau agar menjauhi segala bentuk tindak pidana baik pidana ringan maupun pidana umum karena polisi akan menindak tegas siapapun orangnya yang melakukan tindak pidana tersebut.
Bukan itu saja, polisi meminta kepada masyarakat untuk bisa bekerjasama dalam memberikan informasi apabila ada perbuatan yang mengarah pada tindak pidana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
"Ratusan orang itu ditangkap selama Januari 2015 ini, karena tidak memiliki identitas diri dan pekerjaan yang jelas, serta tubuh dipenuhi tato," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Wahyono Sik di Banjarmasin, Senin.
Ia mengatakan, dari data yang diterima dari Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, pria yang diduga preman itu berjumlah sebanyak 275 orang dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan.
Dari 275 orang yang diduga preman itu tujuh orang dilakukan pemeriksaan secara pidana karena tertangkap saat melakukan pesta minuman keras, membawa obat-obatan terlarang dan memilik senjata tajam tanpa izin.
Bukan itu saja, bagi yang tidak terkait dengan tindak pidana maka mereka hanya dilakukan pendataan dan pembinaan selanjutnya menandatangani surat pernyataan.
"Kita lakukan pendataan dan sidik jari terhadap ratusan orang yang ditangkap dan diduga sebagai preman itu agar ke depannya polisi bisa melakukan pengawasan terhadap mereka," ucapnya saat melakukan gelar perkara hasil operasi premanisme.
Wahyono terus mengatakan, di wilayah Kota Banjarmasin, dari hasil pengawasan ada sekitar tujuh titik rawan kriminalitas dan rawan premanisme.
"Tujuh titik rawan itu dalam bulan Februari ini akan bertambah karena itu hasil dari analisis anggota di lapangan," kata orang nomor satu dijajaran Polresta Banjarmasin itu.
Warga Banjarmasin, diimbau agar menjauhi segala bentuk tindak pidana baik pidana ringan maupun pidana umum karena polisi akan menindak tegas siapapun orangnya yang melakukan tindak pidana tersebut.
Bukan itu saja, polisi meminta kepada masyarakat untuk bisa bekerjasama dalam memberikan informasi apabila ada perbuatan yang mengarah pada tindak pidana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015