Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) bekerjasama dengan pihak terkait melakukan pengawasan rutin dalam upaya memastikan ketersediaan gas elpiji 3 kilogram.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdag HSS, Amelia Budhiarti, di Kandangan, mengatakan pengawasan rutin ditujukan juga agar distribusi gas tersebut dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan.
"Teknis pengawasan gas elpiji 3 kilogram ke agen sampai pangkalan saat ini masih dilakukan pembahasan, dan direncanakan pengawasannya dilakukan dua atau tiga bulan sekali,” katanya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Harga eceran LPG 3 kg di HSS terendah Rp20 ribu, paling mahal Rp26 ribu
Dijelaskan dia, untuk pengawasan jika nantinya ditemukan ada agen atau pangkalan yang tidak mematuhi aturan penjualan gas elpiji 3 kilogram, maka hal tersebut juga masih dibahas teknisnya yang nantinya bekerja sama dengan pihak terkait.
Ini disebabkan Disdag Kabupaten HSS kewenangannya hanya dalam hal pengawasan saja, dan tidak bisa melakukan penindakan dan kewenangan tersebut berada di pihak terkait yang akan bekerjasama dalam pengawasan.
Sebelumnya, menjelang akhir bulan Februari tadi Disdag bersama Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS telah melakukan pengawasan, di tiga agen di Kabupaten HSS secara langsung penyaluran elpiji 3 kilogram.
Baca juga: Achmad Fikry imbau pejabat jangan pakai elpiji tiga kilogram
Dari hasil pengawasan dilakukan pasokan gas bersubsidi dari agen ke pangkalan atau sebaliknya berjalan dengan normal, harga gas elpiji 3 kilogram dijual per tabungnya dari agen ke pangkalan, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp14.700 sampai Rp17.500.
“Kemudian dari pangkalan ke pengecer mulai dari Rp20 ribu sampai Rp24 ribu, adapun untuk harga Rp 24ribu pertabungnya disebabkan karena adanya biaya pengantaran karena jaraknya jauh,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdag HSS, Amelia Budhiarti, di Kandangan, mengatakan pengawasan rutin ditujukan juga agar distribusi gas tersebut dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan.
"Teknis pengawasan gas elpiji 3 kilogram ke agen sampai pangkalan saat ini masih dilakukan pembahasan, dan direncanakan pengawasannya dilakukan dua atau tiga bulan sekali,” katanya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Harga eceran LPG 3 kg di HSS terendah Rp20 ribu, paling mahal Rp26 ribu
Dijelaskan dia, untuk pengawasan jika nantinya ditemukan ada agen atau pangkalan yang tidak mematuhi aturan penjualan gas elpiji 3 kilogram, maka hal tersebut juga masih dibahas teknisnya yang nantinya bekerja sama dengan pihak terkait.
Ini disebabkan Disdag Kabupaten HSS kewenangannya hanya dalam hal pengawasan saja, dan tidak bisa melakukan penindakan dan kewenangan tersebut berada di pihak terkait yang akan bekerjasama dalam pengawasan.
Sebelumnya, menjelang akhir bulan Februari tadi Disdag bersama Bagian Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS telah melakukan pengawasan, di tiga agen di Kabupaten HSS secara langsung penyaluran elpiji 3 kilogram.
Baca juga: Achmad Fikry imbau pejabat jangan pakai elpiji tiga kilogram
Dari hasil pengawasan dilakukan pasokan gas bersubsidi dari agen ke pangkalan atau sebaliknya berjalan dengan normal, harga gas elpiji 3 kilogram dijual per tabungnya dari agen ke pangkalan, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp14.700 sampai Rp17.500.
“Kemudian dari pangkalan ke pengecer mulai dari Rp20 ribu sampai Rp24 ribu, adapun untuk harga Rp 24ribu pertabungnya disebabkan karena adanya biaya pengantaran karena jaraknya jauh,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021