Peringatan hari peduli sampah nasional (HPSN) tahun 2021 ditandai dengan kegiatan bersih bersih sampah dan penanaman anggrek di kawasan Gunung Priangan Desa Bumi Jaya Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Minggu.
Suasana nampak cerah oleh barisan aktivis Cyber dengan ciri khas seragam jingganya, didampingi pengurus KTH melakukan aksi bersih-bersih sampah di jalur pendakian disertai penanaman anggrek di sepanjang aliran mata air yang ada di kaki Bukit Priangan.
Bukit Priangan, salah satu destinasi wisata bagi para pegiat wisata alam di Kab. Tanah Laut, menghadirkan panorama pemandangan alam yang memanjakan mata, terletak 13 km dari kota Pelaihari, ibu kota Kabupaten Tanah Laut.
Angkasa Bela Persada, koordinator kegiatan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif para aktivis Cyber untuk melakukan konservasi anggrek pada kawasan Bukit Priangan. "Selain melakukan penanaman, kami sekaligus memberikan edukasi cara menanam anggrek pada habitat alaminya kepada kawan-kawan KTH Gunung Priangan" tambah Angkasa didampingi Mus Mujiono Ketua KTH Gunung Priangan saat penanaman.
"Sinergis aktivis lingkungan dalam melestarikan keanekaragaman hayati sangat membantu dalam tata kelola hutan kami" tutur Muji yang biasa dipanggil Bang Pitung.
53 (lima puluh tiga) anakan anggrek alam spesies yang ditanam dihasilkan dari penangkaran anggrek yang dikelola Cyber Adventure Indonesia, yang terdaftar pada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan nama Floranesia.
Tujuh jenis anggrek yang ditanam merupakan spesies dilindungi, di antaranya; Anggrek Hitam Pelaihari (Coelogyne Pandurata var. Pelaihari), Anggrek Tebu Papua (Gramathophyllum Speciosum Papua), Anggrek Efipit (Coelogyne Rochussenii), Anggrek Cologne (Coelogyne Foerstermanii), Coelogyne Peltates, Coelogyne Dayanum, Coelogyne Metleye. Lumut yang digunakan sebagai media tanam merupakan rumput yang didatangkan dari Kalimantan Tengah, khususnya wilayah Buntok sampai Muara Teweh.
Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Tanah Laut, melalui Agus Suparno, menyatakan penghargaan dan terimakasih atas inisiatif gerakan konservasi keanekaragaman hayati yang berada di wilayah kerja KPH Tanah Laut.
"Dengan kerjasama yang baik dari semua pihak, kita dapat menjaga kelestarian keanekaragaman hayati wilayah konservasi bernilai tinggi di Kabupaten Tanah Laut" tambah Agus.
Kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian peringatan HPSN 2021, di mana sehari sebelumnya (20/02) para aktivis Cyber juga melakukan aksi bersih-bersih dan penanaman pohon produktif di Markas Unit Polair Sungai Rasau.
Lengkeng, mangga, rambutan dan aneka bibit lainnya yang ditanam diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Sungai Rasau, selain untuk diambil hasilnya juga dapat digunakan sebagai pohon peneduh.
Polair Resor Tanah Laut dan aktivis lingkungan Cyber Adventure Indonesia telah bekerjasama dalam beberapa aksi lingkungan, seperti bersih pantai dan penanaman pohon baik tumbuhan produktif maupun tanaman peneduh.
AKP Supriyanto, Kasat Polair Resor Tanah Laut, yang turut ambil bagian dalam kegiatan memberikan apresiasi atas prakarsa dan sumbangsih para aktivis Cyber untuk kelestarian dan kebersihan lingkungan.
"Semoga kerjasama yang baik ini akan terus terjalin dan ditingkatkan lagi untuk kegiatan positif pada masa yang akan datang" tambahnya.
Di sela penanaman dan bersih-bersih para aktivis lingkungan Cyber juga turut mendampingi penyerahan bantuan sembako untuk warga Desa Pantai Harapan Kec. Bumi Makmur dari relawan Pusaka URC Tanjung Tabalong yang hadir langsung di lokasi dengan koordinator lapangan Arif Rahman Hakim yang juga ASN Penyuluh Pertanian di Kab.Tabalong.
Kepala BKSDA Kalimantan Selatan, Mahrus Ariyadi, yang didampingi oleh Mirtasari, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari, memberikan apresiasi dan penghargaan atas upaya pelestarian anggrek yang dilaksanakan oleh Cyber Adventure Indonesia.
Mahrus menjelaskan bahwa kegiatan penanaman kembali adalah salah satu usaha pengawetan keanekaragaman hayati dalam bentuk pembinaan populasi,
"Pelestarian anggrek menjadi tanggungjawab kita bersama, tanpa adanya masyarakat yang peduli maka anggrek hanya akan menjadi cerita di kemudian hari" beber Mahrus.
"Kami sangat mengapresiasi atas kegiatan yang dilakukan, terima kasih kepada tim Cyber yang berinisiatif, KPH Tanah Laut, KTH Gunung Priangan, Florenesia dan seluruh pihak yang terlibat" tambah Mirtasari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Suasana nampak cerah oleh barisan aktivis Cyber dengan ciri khas seragam jingganya, didampingi pengurus KTH melakukan aksi bersih-bersih sampah di jalur pendakian disertai penanaman anggrek di sepanjang aliran mata air yang ada di kaki Bukit Priangan.
Bukit Priangan, salah satu destinasi wisata bagi para pegiat wisata alam di Kab. Tanah Laut, menghadirkan panorama pemandangan alam yang memanjakan mata, terletak 13 km dari kota Pelaihari, ibu kota Kabupaten Tanah Laut.
Angkasa Bela Persada, koordinator kegiatan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif para aktivis Cyber untuk melakukan konservasi anggrek pada kawasan Bukit Priangan. "Selain melakukan penanaman, kami sekaligus memberikan edukasi cara menanam anggrek pada habitat alaminya kepada kawan-kawan KTH Gunung Priangan" tambah Angkasa didampingi Mus Mujiono Ketua KTH Gunung Priangan saat penanaman.
"Sinergis aktivis lingkungan dalam melestarikan keanekaragaman hayati sangat membantu dalam tata kelola hutan kami" tutur Muji yang biasa dipanggil Bang Pitung.
53 (lima puluh tiga) anakan anggrek alam spesies yang ditanam dihasilkan dari penangkaran anggrek yang dikelola Cyber Adventure Indonesia, yang terdaftar pada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan nama Floranesia.
Tujuh jenis anggrek yang ditanam merupakan spesies dilindungi, di antaranya; Anggrek Hitam Pelaihari (Coelogyne Pandurata var. Pelaihari), Anggrek Tebu Papua (Gramathophyllum Speciosum Papua), Anggrek Efipit (Coelogyne Rochussenii), Anggrek Cologne (Coelogyne Foerstermanii), Coelogyne Peltates, Coelogyne Dayanum, Coelogyne Metleye. Lumut yang digunakan sebagai media tanam merupakan rumput yang didatangkan dari Kalimantan Tengah, khususnya wilayah Buntok sampai Muara Teweh.
Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Tanah Laut, melalui Agus Suparno, menyatakan penghargaan dan terimakasih atas inisiatif gerakan konservasi keanekaragaman hayati yang berada di wilayah kerja KPH Tanah Laut.
"Dengan kerjasama yang baik dari semua pihak, kita dapat menjaga kelestarian keanekaragaman hayati wilayah konservasi bernilai tinggi di Kabupaten Tanah Laut" tambah Agus.
Kegiatan yang dilakukan merupakan rangkaian peringatan HPSN 2021, di mana sehari sebelumnya (20/02) para aktivis Cyber juga melakukan aksi bersih-bersih dan penanaman pohon produktif di Markas Unit Polair Sungai Rasau.
Lengkeng, mangga, rambutan dan aneka bibit lainnya yang ditanam diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Sungai Rasau, selain untuk diambil hasilnya juga dapat digunakan sebagai pohon peneduh.
Polair Resor Tanah Laut dan aktivis lingkungan Cyber Adventure Indonesia telah bekerjasama dalam beberapa aksi lingkungan, seperti bersih pantai dan penanaman pohon baik tumbuhan produktif maupun tanaman peneduh.
AKP Supriyanto, Kasat Polair Resor Tanah Laut, yang turut ambil bagian dalam kegiatan memberikan apresiasi atas prakarsa dan sumbangsih para aktivis Cyber untuk kelestarian dan kebersihan lingkungan.
"Semoga kerjasama yang baik ini akan terus terjalin dan ditingkatkan lagi untuk kegiatan positif pada masa yang akan datang" tambahnya.
Di sela penanaman dan bersih-bersih para aktivis lingkungan Cyber juga turut mendampingi penyerahan bantuan sembako untuk warga Desa Pantai Harapan Kec. Bumi Makmur dari relawan Pusaka URC Tanjung Tabalong yang hadir langsung di lokasi dengan koordinator lapangan Arif Rahman Hakim yang juga ASN Penyuluh Pertanian di Kab.Tabalong.
Kepala BKSDA Kalimantan Selatan, Mahrus Ariyadi, yang didampingi oleh Mirtasari, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari, memberikan apresiasi dan penghargaan atas upaya pelestarian anggrek yang dilaksanakan oleh Cyber Adventure Indonesia.
Mahrus menjelaskan bahwa kegiatan penanaman kembali adalah salah satu usaha pengawetan keanekaragaman hayati dalam bentuk pembinaan populasi,
"Pelestarian anggrek menjadi tanggungjawab kita bersama, tanpa adanya masyarakat yang peduli maka anggrek hanya akan menjadi cerita di kemudian hari" beber Mahrus.
"Kami sangat mengapresiasi atas kegiatan yang dilakukan, terima kasih kepada tim Cyber yang berinisiatif, KPH Tanah Laut, KTH Gunung Priangan, Florenesia dan seluruh pihak yang terlibat" tambah Mirtasari.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021