Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan menggelar praktik literasi dan pemulihan trauma bagi anak-anak penyintas banjir di Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Jumat dan Sabtu (19-20/2).

Ketua panitia Musdalipah pada siaran pers diterima Antara di Banjarbaru, Jumat mengatakan, tujuan kegiatan adalah mengenalkan literasi kepada anak-anak penyintas bencana dengan suasana menyenangkan.

Peserta yang terdiri dari anak-anak PAUD dan SD diajak mendengarkan pembacaan buku cerita anak, menggambar, mewarna, menonton film edukasi anak, membaca buku cerita anak, bermain hingga bernyanyi.

"Tujuan kegiatan mengenalkan literasi kepada anak-anak penyintas bencana dengan suasana menyenangkan dan diharapkan mampu mengurangi rasa trauma mereka sebagai korban yang selamat dari bencana," ucapnya. 

Ia mengatakan, anak-anak antusias dan gembira selama dua hari kegiatan di Aula Kantor Camat Barabai, apalagi diberi kaos dan dua buah buku cerita dari Balai Bahasa Kalsel sebagai penyemangat literasi.

Meski bertatap muka, kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan membagi 50 orang peserta menjadi dua kelompok kecil.

Kegiatan resmi dibuka Camat Barabai Zainuddin, dan menyambut baik acara yang bertujuan mengurangi trauma anak-anak penyintas banjir dihadiri Kepala Balai Bahasa Kalsel diwakili Kasubbag TU Mangara Siagian.

"Kami menyambut baik kegiatan literasi bagi anak penyintas banjir ini. Insyaallah menghibur dan membuat mereka melupakan kejadian yang menimpa dirinya maupun keluarga beberapa waktu lalu," kata camat. 

Tanggapan senada disampaikan orang tua yang anaknya hingga kini masih trauma termasuk Alif (4) yang sempat terpisah sehari semalam dan berhasil dievakuasi anggota TNI yang membawanya ke pengungsian. 

Pascabencana, Alif menjadi sangat pendiam dan tidak mau pisah dengan ibunya. Namun, selama kegiatan Alif tampak mau bersama instruktur literasi tanpa didampingi sang ibu yang berada tak jauh darinya.

Kegiatan dipandu instruktur dan pegiat literasi yakni Taufik Nor, Musdalipah dan Yuni Kurniawati. Selain di Barabai, kegiatan juga dilakukan di Kecamatan Pengaron dan Astambul (Banjar) serta di Kecamatan Hantakan (HST).

Ke empat kecamatan pada dua kabupaten itu merupakan wilayah terparah yang terdampak banjir bandang di Kalsel beberapa waktu lalu yang merusak rumah maupun fasilitas publik lain baik jalan dan jembatan.

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021