Sebanyak puluhan ribu hektare (ha) di Kabupaten Barito Kuala atau Batola, Kalimantan Selatan (Kalsel), terancam gagal panen karena terdampak bencana banjir beberapa waktu lalu.

Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel yang juga bermitra kerja dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi setempat, H Suripno Sumas SH MH mengungkapkan itu di Banjarmasin, Sabtu setelah Komisinya kunjugan kerja (Kunker) ke Batola, 10 - 12 Februari lalu.

Ia mengungkapkan, dalam Kunker Komisi I DPRD Kalsel yang diketuai Dra Hj Rachmah Norlias dari PAN ke Batola , menerima informasi bahwa kini lebih kurang 32.883 ha tanaman padi terancam gagal panen dan 3.797 ha poso di daerah pertanian pasang surut tersebut.

Selain itu, usaha perkebunan warga masyarakat "Bumi Salidah" Batola rusak terdampak banjir, ungkap pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melalui WA-nya menjawab Antara Kalsel.

Salidah motto daerah Batola yang pengertiannya mengutamakan kebersamaan dalam membangun daerah yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Banjar, Kalsel dengan penduduk cukup majemuk karena sebagai penerima program transmigrasi.

"Banyak lagi yang terdampak banjir di Bumi Salidah Batola yang berbatasan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu," lanjut anggota DPRD Kalsel dua periode asal daerah pemilihan Kota Banjarmasin tersebut.

Sehubungan dengan permasalahan dari sebab akibat bencana banjir tersebut, warga masyarakat Batola mengharapkan bantuan
program pangan berupa pengadaan bibit padi unggul, jeruk, nenas, rambutan dan tanaman holtikultura lainnya  secara gratis.

Warga Batola yang terdampak banjir juga mengharapkan program padat karya dalam bentuk kesempatan kerja pada sarana dan prasara jalan desa, jembatan, dan saluran tersear utk pengendalian persawahan padcabencana banjir tersebut.

"Berdasarkan paparan ketika kami berkunjung, ada 17 kecamatan di Bumi Salidah Batola atau daerah pertanian pasang surut tersebut. Sampai saat kami kunjugan masih beberapa kecamatan terendam antara lain Jangkit dan Kecamatan Rantau Badauh," kutipnya.

"Kemudian dampak dari banjir tersebut kami juga menerima informasi, tercatat 2.800 rumah dengan kategori berat, sedang dan ringan," demikian Suripno Sumas.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021