Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar menurunkan angka kehilangan air sebagai salah satu bentuk kinerja ditengah pandemi COVID-19. 

"Kami mengharapkan PDAM lebih meningkatkan kinerja menurunkan angka kehilangan air karena ditengah pandemi COVID-19 pendanaan dari pusat mengalami penurunan" ujarnya di Banjarbaru, Kamis. 

Pernyataan itu disampaikan sekda pada Rapat Umum Penyertaan Modal (RUPM) PDAM Intan Banjar tahun buku 2020 dihadiri Asisten Ekobang Setdaprov Kalsel Syaiful Azhari dan Bupati Banjar Khalilurrahman.

Menurut sekda, jika PDAM memiliki Grand Investasi yang memerlukan modal silakan di ekspos walau pun pesimis tahun ini karena keadaan pendanaan dari pusat yang turun terdampak COVID-19. 

Ia mengatakan, dana penyertaan modal yang diberikan kepada PDAM tahun 2021 sebesar Rp10 miliar harus digunakan dengan baik karena sulit untuk pengembangan usaha ditengah pandemi virus mematikan itu. 

"Melihat pandemi COVID-19 rasanya sulit, sementara daya beli juga rendah sehingga PDAM dituntut mampu meningkatkan efisiensinya menjadi lebih tinggi dengan daya beli yang rendah," ungkapnya. 

Dikatakan, pihaknya menyetujui jika laba yang berlebih digunakan untuk investasi internal PDAM apalagi tahun ini mengalami penurunan pendapatan disebabkan salah satunya kenaikan harga dari pembelian harga air curah.

Sementara daya beli masyarakat turun sehingga laba menurun, seharusnya bersamaan dengan naiknya harga air curah meningkatnya harga pembelian air bersih namun jika melihat kondisi saat ini, tidak mungkin harga air naik. 

"Jika menaikan harga air bersih hanya akan menimbulkan keributan ditengah masyarakat. Namun dibalik penurunan pendapatan PDAM, kinerjanya sudah baik dengan penurunan kehilangan air dan peningkatan aset," katanya. 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021