Banjarmasin,(Antaranews Kalsel)- Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Muslih menyagakan bahwa Waduk Riam Kanan di kabupaten Banjar kondisinya memprihatinkan.


Hal tersebut dikemukakan Muslih saat berbincang dengan wartawan di balaikota Banjarmasin, Selasa, seraya menyebutkan bahwa keberadaan waduk terbesar di Kalsel tersebut merupakan tulang punggung ketersediaan air tawar di wilayah ini.

Ia menyebutkan, kondisi waduk atau bendungan tersebut sudah tidak seperti dulu. Dangkal, ditambah serangan gulma, dan banyaknya usaha perikanan di lokasi tersebut yang mengganggu debit air di lokasi itu.

Apalagi lingkungan sekitar atau wilayah luasan kawasan resapan air terjadi pengurangan yang mencolok setelah berkembangnya pemukiman penduduk, pengundulan hutan dan aneka usaha pertambangan dan lainnya yang semuanya menganggu kualitas waduk tersebut.

Jika semua yang terjadi belakangan ini terus dibiarkan bagi waduk tersebut maka sekitar lima tahun ke depan fungsi waduk tidak bisa lagi diharapkan sebagaimana mestinya, katanya.

Kerusakan waduk tersebut begitu sudah terasa belakangan ini, seperti saat musim hujan begitu cepat airnya meninggi dan begitu kemarau begitu cepat pula kering.

Padahal, tambahnya, beradaan waduk ini sangat dibutuhkan bagi kelangsungan PDAM di Kalsel, khususnya Banjarmasin ketika musim kemarau, dimana terjadi intrusi air laut maka harapannya adalah dari saluran Irigasi Riam Kanan, tetapi karena kondisi waduk rusak maka saat-saat seperti itu tak ada air yang bisa diharapkan dari lokasi tersebut.

Ia menyebutkan, kondisi Waduk Riam kanan tersebut sudah disampaikannya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin 30 Desember 2014 saat ia diminta menghadap Wapres di Jakarta.

  Ia menyatakan, sudah menyiapkan proposal untuk kemajuan PDAM Bandarmasih saat jadwal pertemuan kedua dengan Jusuf Kalla pada Februari mendatang, salah satunya air baku, dan perluasan jaringan pelanggan, tuturnya.   

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015