Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Anggota DPRD dari Fraksi Partai Amanat Indonesia Raya, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendesak pemerintah daerah setempat untuk menggali sumber pendapatan baru dari Pulau Larilarian yang diketahui mengandung minyak dan gas.

"Kami mengapresiasi terjadi peningkatan Penerimaan Asli Daerah (PAD) pada APBD Kotabaru 2015 sekitar Rp44,512 miliar. Namun demikian hendaknya eksekutif harus terus menggali pendapatan dan memaksimalkan potensi pulau-pulau besar dan kecil seperti Pulau Larilarian yang potensi Migasnya cukup besar," kata Ketua Fraksi Amanat Indonesia Raya, H Genta Kusan, Senin.

Sejalan dengan peningkatan PAD maka proses perijinan pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (satu pintu) diharapkan dapat mempercepat realisasi investasi di Kotabaru melalui pembenahan pelayanan, tidak terkesan berbelit-belit dan perlu waktu yang lama.

Point selanjutnya yang menjadi perhatian fraksi ini, penyelesaian berbagai persoalan bidang infrastruktur, seperti peningkatan jalan, jembatan dan lain-lain serta dengan tetap memperhatikan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Terkait dengan sumber PAD, fraksi ini meminta klarifikasi eksekutif terhadap kinerja dan permodalan BUMD kaitannya kontribusi badan usaha ini bagi pendapatn daerah. Karena yang diketahui, kinerja BUMD di Kotabaru sangat rendah sehingga perlu penanganan yang serius.

Selain itu beberapa sektor yang menjadi sorotan adalah bidang pendidikan, dalam hal ini ditekankan kepada dinas pendidikan agar fokus terhadap peningkatan sarana dan prasarana sekolahan serta distribusi pemerataan tenaga pengajar di seluruh kecamatan.

Sementara bidang kesehatan, pemerintah daerah hendaknya memperhatikan penyediaan dokter spesialis, perekrutan tenaga medis yang professional dan pemerataan disribusi di seluruh puskesmas pembantu. Selain itu juga menyoroti krlanjutan pembangunan rumah sakit di Stagen.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam tanggapan APBD 2015, H Gegen menyebut fraksi Amanat Indonesia Raya mengingatkan kepada eksekutif melalui SKPD terkait diantaranya bidang pertanian, perkebunan.

Termasuk mengenai isu adanya ancaman kerusakan alam dan ekosistem akibat sector industry pertambangan dan agrobisnis yang begitu pesat perkembangannya sehingga perlu dilakukan penataan, pengawasan dan pengkajian mendalam terhadap kondisi lingkungan Kotabaru.

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2014