Helikoper BELL 412 EP kembali mendarat di desa terisolir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), tokoh masyarakat adat dayak di Desa Datar Ajad mengucapkan terimakasih dan berikan catatan, Minggu (25/1).

Heli itu membawa sembako serta perlatan dapur dari TNI Angakatan Udara Lanud Syamsudin Noor, Dharma Pertiwi Peduli, Kepala Staf Angkatan Udara dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan. 

"Saya ucapkan terimakasih atas bantuannya. Logistik ini sangat membantu untuk masyarakat pedalaman yang terisolir akibat tanah longsor saat banjir bandang di HST dan meringankan beban para relawan yang pascabanjir rela berjalan kaki dan meretas jalur untuk mereka bertahan hidup," ujar Sumiati (65) selaku tokoh masyarakat adat dayak di Kecamatan Hantakan. 

Mengingat jalan longsor, pada Minggu baru bisa membersihkan jalanan utama di Dusun Arangani (RT 6) di Desa Alat, Sumiati aktivis lingkungan bahari yang memperjuangkan hutan di HST itu mengatakan bantuan dan pengawasan terhadap masyarakat terdampak di sana harus tetap disiapkan sampai mobilitas jalan dan orang bisa dilalui.

"Relawan dan logistik tetap kita siapkan, sampai keadaan kembali normal," ujar Sumiati mantan kepala desa Mangkiling (sekarang Desa Datar Ajab) pada 1982-1999 itu.

Dikatakan koordinator posko peduli masyarakat pedalaman, Karman Susanto mengatakan ekspektasi waktu operasi excavator bisa saja meleset, maka pantauan untuk masyarakat pedalaman harus tetap ada. 

"Logistik yang turun di Desa Datar Ajab harus dipastikan warga di dusun terdalam seperti Pantai Mangkiling, Bayawana dan Pantai Uang mendapatkan bantuan.

Mengingat sekarang kondisi bencana, takutnya ada yang tidak kebagian. Untuk keselamatan, jangan sampai warga turun ke bawah untuk mengambil logistik sendiri," ujarnya. 

Sebelumnya, Kamis, (21/1) lalu Camat Hantakan, Kartadipura mengatakan bahwa jalur itu mampu dibersihkan oleh excavator bantuan dari Barito Utara imemakan waktu sampai 7 hari sampai ke Desa Datar Ajab. 

Desa Hinas Kanan dan Datar Ajab, keduanya di Kecamatan Hantakan, untuk jalur darat hanya bisa dijangkau dengan jalan kaki, sekarang bisa perlahan menggunakan trail. Total jiwa yang terdampak banjir bandang dari kedua desa itu ada 493 orang.

Data kecamatan diterima ANTARA, Desa Hinas Kanan ditemukan tiga rumah rusak berat dihuni 12 jiwa, Desa Datar Ajab ada 114 rumah rusak berat dihuni 399 jiwa, rumah hilang 20 dihuni 82 jiwa.

Setelah melewati Dusun Arangani menuju Dusun Rantau Perupuk di Desa Datar Ajab hampir sepanjang jalan tertutup longsoran tanah dengan tingkat keparahan yang bervariasi menepi jurang. 

Terlihat, Sabtu, (23/1) banyak masyarakat dari Dusun Bayawana berangkat pulang membawa peralatan masak, alas tidur dan kebutuhan hidup seperti beras, minyak dan gula melintasi longsor di atas jalan.

Pewarta: M Fauzi Fadilah & M Taupik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021