Harga buah rambutan di pasaran Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan daerah sekitarnya masih mahal atau belum murah.

Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Ahad melaporkan, harga buah rambutan jenis Antalagi atau Manalagi per ikat (isi 10 biji) Rp5.000, sedangkan saat musim hanya sekitar Rp2.000.

Begitu juga rambutan jenis Garuda per ikat (isi 10 biji) kini Rp10.000, sedangkan saat musim cuma sekitar Rp5.000, seperti halnya di Pasar Ahad Kertak Hanyar Kabupaten Banjar yang merupakan tetangga dekat Kota Banjarmasin.

Oleh karenanya, tiap hari Ahad warga "kota seribu sungai" Banjarmasin banyak/beramai-ramai berbelanja ke pasar di Kertak Hanyar atau "Pal Tujuh" (kilometer tujuh) tersebut.

Mengenai masih "larang" (mahal) atau belum murahnya buah yang berambut/berbulu dan termasuk buah semusim itu karena baru dalam sepekan terakhir ini muncul, sebab juga belum musim.

Selain belum musim, keadaan bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kalsel dan airnya masih menggenang pada beberapa kawasan juga turut mempengaruhi harga buah rambutan atau buah "tahunan" (berbuah hanya sekali dalam setahun) itu.

"Oleh karena 'banyu' (air) masih dalam akibat banjir besar pemilik kebun rambutan belum bisa maksimal memetik buah tahun tersebut, sehingga harga jual di pasar masih larang," ujar seorang pedagang komoditas tersebut di Pasar Ahad Kertak Hanyar.

"Harga yang aku jual Rp5000/ikat (isi 10 biji) hanya untung Rp500," lanjut perempuan setengah baya asal Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar itu.

Walau harga buah rambutan masih larang, beberapa orang dari kaum hawa/ibu-ibu tetap membeli dengan alasan penasan terhadap buah baru muncul tersebut.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021