Pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson sedang bersiap untuk memaksa orang-orang dari negara-negara dengan risiko tinggi COVID-19 untuk dikarantina selama 10 hari setelah tiba di Inggris, demikian dilaporkan Daily Mail, Sabtu (23/1).
Orang-orang yang datang dari Brazil, Afrika Selatan, dan negara-negara tetangga, akan ditemui saat tiba dan diantar ke hotel untuk menjalani karantina.
Rencana wajib karantina itu sedang dibahas oleh para menteri Inggris Raya, lapor Daily Mail.
Johnson lebih menyukai pendekatan yang lebih terarah daripada membuat semua penumpang udara yang masuk ke negaranya untuk dikarantina, bunyi laporan itu.
Laporan Daily Mail menambahkan bahwa keputusan soal karantina akan diambil pada Senin (25/1).
Inggris telah mencatat lebih dari 3,5 juta infeksi COVID-19 --tertinggi kelima di dunia-- dan hampir 96.000 kematian.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Orang-orang yang datang dari Brazil, Afrika Selatan, dan negara-negara tetangga, akan ditemui saat tiba dan diantar ke hotel untuk menjalani karantina.
Rencana wajib karantina itu sedang dibahas oleh para menteri Inggris Raya, lapor Daily Mail.
Johnson lebih menyukai pendekatan yang lebih terarah daripada membuat semua penumpang udara yang masuk ke negaranya untuk dikarantina, bunyi laporan itu.
Laporan Daily Mail menambahkan bahwa keputusan soal karantina akan diambil pada Senin (25/1).
Inggris telah mencatat lebih dari 3,5 juta infeksi COVID-19 --tertinggi kelima di dunia-- dan hampir 96.000 kematian.
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021