Polres Hulu Sungai Tengah (HST) soroti masyarakat pedalaman yang sampai ini masih terisolir akibat tanah longsor di Kecamatan Hantakan.

"Perlu kebijakan cepat dan tepat untuk membantu warga yang hingga kini masih terisolir akibat longsor dan banjir. Akses jalan sulit, banyak longsor dan lumpur yang kami pantau hari ini," ujar Jhon Robert diutus Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto. 

Bahkan, karena medan yang cukup sulit, anggota Polres HST  beserta rombongannya mengalami masalah, ban belakang jeep anggota Offroader Federation (IOF) pecah. Sehingga bantuan logistik Polres HST hanya bisa diantarkan ke Dusun Arangani, Desa Alat. 

Bersama ANTARA, Jum'at (22/1) rombongan harus berjalan kaki 1 km untuk memberikan logistik di pemukiman terdekat, selanjutnya perjalanan diteruskan menuju posko khusus masyarakat pedalaman di Desa Alat RT. 1 dengan jarak 4,2 kilometer.

"Mobil kita tinggal. Mengingat kondisi jalan dan jarak, kami merasa sangat prihatin dengan 2 Desa yang saat ini tak terjangkau kecuali dengan jalan kaki misalnya dusun dusun di Desa Hinas Kanan dan Datar Ajab," ujarnya.
Kanit Narkoba Polres Hulu Sungai Tengah Aiptu John Robert bersama korban bencana banjir bandang di Desa Arangani Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat (22/1/2021). Polres Hulu Sungai Tengah bersama relawan dan Anggota DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah Fraksi PPP Muhammad Jaini mendistribusikan logitsik bantuan bencana banjir bandang di pedalaman meratus yang sulit di jangkau karena akses utama tertutup longsor. Foto Antaranews Kalsel/Bayu Pratama S. (Foto Antaranews Kalsel/Bayu Pratama S.)

Sampai saat ini bantuan tenaga dan logistik dari komunitas trail, jeep dan para pendaki terus mengalir untuk suplai logistik ke pedalaman di HST. 

Polres HST mengucapkan apresiasi untuk seluruh relawan atas misi kemanusiaan untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor. 

"Esok rombongan saya naik lagi. Kapolres HST dan anggota naik pakai trail," ujarnya. 

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021