Warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan ramai-ramai memancing ikan lepas akibat banjir di Sungai Martapura, seperti terlihat di atas jembatan Pangeran Antasari atau samping pasar Sudimampir.

"Banyak sekali ikan patin yang ada di bawah jembatan ini, sejak kemarin ramai orang memancing," ujar Amir warga Banjarmasin saat ikut menyaksikan para pemancing di jembatan Pangeran Antasari tersebut, Jumat.

Menurut dia, ikan-ikan patin ini kebanyakan lepas dari keramba atau tempat budidaya ikan warga di aliran sungai Martapura dan di anak sungai lainnya akibat banjir yang melanda hingga sembilan hari, pada Jumat ini (22/1).

Ternyata, memancing ikan patin lepas di sungai Martapura itu dengan teknik khusus, tidak memakai umpan.

"Jadi kailnya aja diperbanyak, sampai delapan kail satu pancingan itu, di masukkan ke dalam air ditarik-tarik kuat hingga ada yang tersangkut sendirinya," ujar salah seorang pemancing bernama Hendra.

Dia mengaku cukup banyak mendapatkan ikan patin, dari setengah kilogram hingga yang lebih satu kilogram.

"Daripada tidak ada kerjaan saat banjir ini, lebih baik mancing, ikannya dijual untuk kebutuhan sehari-hari," paparnya.

Pemandangan ikan yang terlihat banyak tidak hanya di sungai Martapura, tapi juga di anak sungainya, yakni, sungai Andai, dapat disaksikan di bawah jembatan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, jenis ikan patin juga terlihat banyak berenang dipermukaan sungai.

Ternyata tidak ikan patin saja, namun juga ikan nila, gurami hingga lele yang lepas karena tambak warga ke banjir ramai diperebutkan warga untuk ditangkap di alam bebasnya.

:Kalau ikan nila memang tidak mau dia di sungai besar, tapi ke sungai-sungai kecil, ramai juga coba ditangkap, tapi kebanyakan pakai jala, sebab ikan yang lepas saat ini lagi kondisi stres, jarang mau dipancing dengan cara pakai umpan," tutur salah seorang warga Sungai Andai, Ramli.

Saat air menggenangi pemukiman pun, ujar dia, warga ramai-ramai juga berburu ikan lepas dari budidaya ini dengan pakai jala atau tombak juga sumpit.

"Banyak yang dapat ikan besar," ujarnya.

Musibah banjir di Kota Banjarmasin terjadi cukup parah sejak 14 Januari, pada 15 Januari pemerintah kota setempat menetapkan status tanggap darurat bencana, hingga membangun posko dan dapur umum di setiap kecamatan.

Banjir terparah menimpa Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan dan sebagian daerah Banjarmasin Utara. BPBD Kota Banjarmasin menyebutkan sekitar 100 ribu jiwa warga terdampak banjir ini.



 

Pewarta: Sukarli

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021